MONITOR, Istanbul – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam waktu dekat akan menghasilkan keputusan yang membuat pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibukota Israel tidak akan mudah diterapkan.
"Kami menjelaskan kepada semua yang hadir dalam pertemuan bahwa keputusan Amerika Serikat tidak sesuai dengan hukum internasional, diplomasi atau kemanusiaan," kata Erdogan di majelis Peradilan dan Pembangunan (AKP) Turki, seperti dilansir Reuters, Minggu (10/12).
Sebelumnya, Rabu lalu seorang juru bicara Erdogan mengumumkan bahwa OKI akan mengadakan pertemuan di Turki pada 13 Desember mendatang, dikatakannya pertemuan tersebut diadakan untuk mengkoordinasikan sikap terhadap keputusan AS atas Yerusalem.
"Dengan peta jalan yang akan kita susun selama pertemuan OKI, kami akan menunjukkan bahwa keputusan (AS) tersebut tidak mudah untuk diterapkan," lanjut Erdogan.
MONITOR, Jakarta - Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemandirian Industri Kecil Menengah (IKM) salah satunya…
MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mengapresiasi rencana Presiden Jokowi yang akan membentuk Satuan…
MONITOR, Jakarta - Pertamina dan United States Agency for International Development (USAID), melalui program Sustainable Energy for…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama terus melalukan percepatan penerbitan visa jemaah haji Indonesia. Hingga hari…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto menyampaikan pentingnya pendidikan untuk kemajuan dan…
MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengapresiasi perjuangan tim U-23 Indonesia meski kalah…