MONITOR, Jakarta – Wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyediakan areal parkir sebagai titik penjemputan penumpang Ojek Online (Ojol) mendapat respon positif. Sebagai percontohan, Pemprov DKI akan menyediakan lahan sebagai titik penjemputan penumpang ojol di sejumlah kantor instansi pemerintahan.
Hal itu juga dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah. Saat ini, pihaknya tengah mematangkan rencana tersebut. ”Saya berharap gedung-gedung perkantoran swasta ikut berpartisipasi menyediakan titik drop off. Penumpangnya itu karyawan kantor juga,” ujar Andri saat dihubungi.
Andri mengaku, sejumlah gedung pemerintahan sudah diminta untuk menyediakan titik drop off. Di antaranya kantor kelurahan, kecamatan, badan usaha milik daerah (BUMD), Pasar Jaya, dan terminal.
Dia juga berharap, ketika sudah ada titik penjemputan penumpang, driver Ojol tidak lagi mangkal di bahu jalan. Dengan demikian, ketika terkena penertiban petugas, tidak ada lagi alasan, dan tidak adanya tempat drop off selain di bahu jalan.
“Kami akan memulai menyediakan titik drop off di kantor pemerintahan sebagai contoh. Paling tidak pada saat Asian Games tidak ada lagi ojek online mangkal di bahu jalan,” kata Andri.
Andri menjelaskan, selama ini pihaknya terus menertibkan keberadaan Ojol yang mangkal di badan jalan. Pihaknya bahkan telah memanggil pihak aplikator agar mematikan aplikasi pengemudi Ojol yang kedapatan parkir di badan jalan karena mengganggu pengguna jalan lain.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan melontarkan wacana menyediakan areal buat penjemputan atau menurunkan penumpang Ojol. Penyediaan areal itu untuk menertibkan driver ojol yang kerap mangkal di bahu jalan. Selain itu, driver Ojol harus ditertibkan karena sebentar lagi ada Asian Games di Jakarta.