PERTANIAN

Jaga Ketahanan Pangan, Pertanian Keluarga Gunungkidul Didorong Produksi Jagung

MONITOR, Gunungkidul – Sebagai salah satu intervensi Kementan dalam upaya menangani daerah rentan rawan pangan, Pertanian Keluarga (PK) dituntut untuk berkelanjutan agar manfaatnya terus dapat terasa bagi masyarakat.

“PK ini harus terus dilaksanakan. Jadi jangan hanya berhenti setelah panen, tapi harus berkelanjutan dan bisa menjadi contoh bagi petani lain. Dapat menjadi contoh bagi desa, kecamatan dan wilayah lainnya.” ujar Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy dalam kunjungannya ke Gapoktan Sukomakmur Gunungkidul, Yogyakarta, pada Senin (27/09/2021)

Dalam kesempatan tersebut, Sarwo juga mendorong pertanaman beberapa komoditas pangan, seperti jagung yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan harga cukup tinggi.

“Masyarakat harus didorong untuk menanam atau memproduksi dan meningkatkan kualitas jagung. Optimalkan lahan yang ada sehingga dengan lahan yang lebih luas dapat meningkatkan produksi jagung,” ujar Sarwo.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Gapoktan Sukomakmur Gunungkidul, Panut Hadi Rujito, menyampaikan tengah bersiap menanam jagung di bulan Oktober. Dengan luasan lahan mencapai 20 hektar, Panut bersama kelompoknya telah melakukan pembelian benih jagung sebanyak 400 kilogram.

Gapoktan Sukomakmur menerima dana bantuan PK pada tahun 2021 dan langsung melakukan kegiatan budidaya tanaman dan peternakan,

“Kelompok kami juga melakukan budidaya tanaman cabai rawit, bawang merah, dan juga kami pelihara ternak berupa kambing,” ujar Panut.

Panut menjelaskan, kelompoknya menanam bawang merah dan cabai rawit di lahan seluas masing-masing 7 ribu meter persegi dan 1,1 hektar. Saat ini sudah menghasilkan panen sebanyak 650 kg bawang merah dan 55 kg cabai rawit. Sementara untuk ternak kambing dari 33 ekor bertambah menjadi 37 ekor.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengungkapkan bahwa kegiatan PK di Gunungkidul akan terus memberikan manfaat besar bagi masyarakat meskipun situasi pandemi yang cukup memengaruhi kondisi perekonomian.

“Kami selaku pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dengan adanya kegiatan PK ini, juga terlebih untuk kawan-kawan gapoktan yang tidak putus asa, karena situasi pandemi ini menyulitkan kita, tapi Alhamdulillah kita di Gunungkidul cukup survive pangannya,” ungkap Heri.

“Gunungkidul ini bagian dari lumbung pangan Yogyakarta. Dari populasi ternak saja misalnya, di setiap rumah hampir mempunyai ternak. Sapi sekitar 159 ribu ekor, kambing 119 ribu ekor, domba 11 ribu ekor, ayam sekitar 3 juta ekor. Jadi untuk di gunungkidul mampu mensuplai kebutuhan pangan di wilayah DIY,” tambahnya.

Sebagai informasi, pada tahun 2021 BKP Kementan melaksanakan kegiatan Pertanian Keluarga di 109 lokasi yang tersebar di 31 provinsi dan 56 kabupaten. Kabupaten Gunungkidul sendiri terdapat 2 lokasi PK yang berada di Desa Giri Suko dan Desa Ngawis.

Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kegiatan PK menitikberatkan pada usaha budidaya dengan memperhatikan sumberdaya lokal yang dimiliki oleh masing-masing daerah dan dikelola secara bersama-sama oleh kelompok tani/gabungan kelompok tani/Kelompok Usaha Bersama yang melibatkan keluarga petani.

Recent Posts

Kemenag Uji Publik Data Tenaga Non ASN untuk Seleksi CASN, Ini Tautannya

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar uji publik hasil pemutakhiran data Tenaga Non Aparatur Sipil…

22 menit yang lalu

Sekjen DPD RI Melepas 96 ASN P3K Diklat Latsar Ke Rindam Jaya

MONITOR, Bogor - Sekretariat Jenderal DPD RI melepas 96 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja…

34 menit yang lalu

Berharap Tragedi Muzdalifah 2023 Tidak Terulang, Komnas Haji Optimis Penyelenggaraan Haji 2024 Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Komisi Nasional Haji (Komnas Haji) berharap Tragedi Muzdalifah yang terjadi pada penyelenggaraan…

1 jam yang lalu

Sri Mulyani Hadiri Peluncuran Peta Jalan Aksesi Indonesia di OECD dalam Ministerial

MONITOR, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan OECD Ministerial Council Meeting…

1 jam yang lalu

Kekekerasan di Sekolah Kedinasan Kembali Terjadi, Puskapdik Desak Reformasi Total Tata Kelola

MONITOR, Jakarta - Kekerasan di sekolah kedinasan kembali muncul hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Kekerasan…

3 jam yang lalu

Lestari Moerdijat: Gerakan Hidup Sehat Harus Dilakukan demi Masa Depan

MONITOR, Jakarta - Kebiasaan menerapkan pola hidup sehat harus menjadi kesadaran masyarakat dan gerakan bersama…

3 jam yang lalu