Rabu, 24 April, 2024

Jaga Ketahanan Pangan, Pertanian Keluarga Gunungkidul Didorong Produksi Jagung

MONITOR, Gunungkidul – Sebagai salah satu intervensi Kementan dalam upaya menangani daerah rentan rawan pangan, Pertanian Keluarga (PK) dituntut untuk berkelanjutan agar manfaatnya terus dapat terasa bagi masyarakat.

“PK ini harus terus dilaksanakan. Jadi jangan hanya berhenti setelah panen, tapi harus berkelanjutan dan bisa menjadi contoh bagi petani lain. Dapat menjadi contoh bagi desa, kecamatan dan wilayah lainnya.” ujar Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy dalam kunjungannya ke Gapoktan Sukomakmur Gunungkidul, Yogyakarta, pada Senin (27/09/2021)

Dalam kesempatan tersebut, Sarwo juga mendorong pertanaman beberapa komoditas pangan, seperti jagung yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan harga cukup tinggi.

“Masyarakat harus didorong untuk menanam atau memproduksi dan meningkatkan kualitas jagung. Optimalkan lahan yang ada sehingga dengan lahan yang lebih luas dapat meningkatkan produksi jagung,” ujar Sarwo.

- Advertisement -

Menanggapi hal tersebut, Ketua Gapoktan Sukomakmur Gunungkidul, Panut Hadi Rujito, menyampaikan tengah bersiap menanam jagung di bulan Oktober. Dengan luasan lahan mencapai 20 hektar, Panut bersama kelompoknya telah melakukan pembelian benih jagung sebanyak 400 kilogram.

Gapoktan Sukomakmur menerima dana bantuan PK pada tahun 2021 dan langsung melakukan kegiatan budidaya tanaman dan peternakan,

“Kelompok kami juga melakukan budidaya tanaman cabai rawit, bawang merah, dan juga kami pelihara ternak berupa kambing,” ujar Panut.

Panut menjelaskan, kelompoknya menanam bawang merah dan cabai rawit di lahan seluas masing-masing 7 ribu meter persegi dan 1,1 hektar. Saat ini sudah menghasilkan panen sebanyak 650 kg bawang merah dan 55 kg cabai rawit. Sementara untuk ternak kambing dari 33 ekor bertambah menjadi 37 ekor.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengungkapkan bahwa kegiatan PK di Gunungkidul akan terus memberikan manfaat besar bagi masyarakat meskipun situasi pandemi yang cukup memengaruhi kondisi perekonomian.

“Kami selaku pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dengan adanya kegiatan PK ini, juga terlebih untuk kawan-kawan gapoktan yang tidak putus asa, karena situasi pandemi ini menyulitkan kita, tapi Alhamdulillah kita di Gunungkidul cukup survive pangannya,” ungkap Heri.

“Gunungkidul ini bagian dari lumbung pangan Yogyakarta. Dari populasi ternak saja misalnya, di setiap rumah hampir mempunyai ternak. Sapi sekitar 159 ribu ekor, kambing 119 ribu ekor, domba 11 ribu ekor, ayam sekitar 3 juta ekor. Jadi untuk di gunungkidul mampu mensuplai kebutuhan pangan di wilayah DIY,” tambahnya.

Sebagai informasi, pada tahun 2021 BKP Kementan melaksanakan kegiatan Pertanian Keluarga di 109 lokasi yang tersebar di 31 provinsi dan 56 kabupaten. Kabupaten Gunungkidul sendiri terdapat 2 lokasi PK yang berada di Desa Giri Suko dan Desa Ngawis.

Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kegiatan PK menitikberatkan pada usaha budidaya dengan memperhatikan sumberdaya lokal yang dimiliki oleh masing-masing daerah dan dikelola secara bersama-sama oleh kelompok tani/gabungan kelompok tani/Kelompok Usaha Bersama yang melibatkan keluarga petani.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER