MONITOR, Jakarta – Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendis Kemenag RI, Prof. Suyitno mengatakan transformasi perubahan bentuk PTKI bukan sesuatu yang biasa. Namun, lebih dari itu dilakukan dalam rangka untuk peningkatan mutu dan kualitas.
“Memasuki tahun 2021 mari kita miliki prinsip tiada hari tanpa prestasi atau kalau dalam bahasa lain prestasi PTKI saat ini diukur dari capaian akreditasi, if you want to see the quality of Higher Education you see through their accreditation. Jika ada PTKI yang tidak memperhatikan mutu maka tunggulah saatnya untuk mati. Syarat wajib yang harus dilakukan oleh PTKIS adalah proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan 3 syarat ini terpenuhi dengan baik maka garansi mutu dan kualitas akan tetap terjaga”, Kata Prof. Suyitno menyerahkan KMA Perubahan Bentuk dan Perbaikan PTKIS secara virtual, Sabtu, (09/01/2021) kemarin.
“Saya berharap PTKIS yang telah mengalami transformasi perubahan bentuk ini, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus semakin dikuatkan. Rekognisi masyarakat terhadap PTKI tidak dilihat dari model pembelajarannya saja namun bagaimana penelitian dan pengabdian kepada masyarakatnya yang menjadi penting”, tambahnya.
Proses pembelajaran di masa pandemi dengan sistem daring meniscayakan adanya inovasi yang harus menguatkan dengan Learning Manajemen Sistem (LMS).
Selain hal tersebut Suyitno juga menyampaikan bahwa transformasi perubahan bentuk merupakan perluasan mandat (wider mandate). Rumah sebelumnya terlalu sempit dan membutuhkan perluasan menjadi rumah besar yang akan meberikan kesempatan lebih luas dan besar.
Pimpinan PTKIS harus lebih percaya diri dalam proses pengembangan manajemen tatakelola kampusnya karena memiliki kebebasan dalam pengembangan tata kelola dan manajemennya dibandingkan dengan PTKIS.
“Terakhir pesan Gus Menteri bahwa kedepan Menteri ingin memastikan bahwa Kementerian Agama harus berwajah baru dalam arti semangat baru, semangat mengembangkan moderasi beragama sebagai pengaruspengutamaan di wilayah kita, dan semangat memastikan layanan pendidikan yang lebih baik”, jelas Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang tersebut mengakhiri sambutan yang dilanjutkan dengan penyerahan KMA secara virtual.
Sementara Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya yang juga merupakan Koordinator Kopertais wilayah IV Jawa Timur menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Agama yang telah melakukan proses pembinaan kepada PTKIS melalui Direktorat PTKI. Ini adalah salah satu afirmasi Kemenag terhadap pemberdaayan dan pengembangan PTKIS di Indonesia.
“Menggarap mutu dan kualitas PTKIS bukan persoalan mudah dan pengalaman kami banyak sekali permaslahan yang muncul baik terkait tatakelola, data, maupun gesekan dan konflik yang terjadi antar kepentiangan”, jelas Masdar.
“Kita harus bersama-sama dari unsur pemerintah dengan pimpinan PTKIS untuk secara konsisten melakukan proses akademik tri dharma Perguruan Tinggi dengan baik dan bertanggung jawab. PTKIS memiliki jangkauan yang jauh dan keleluasaan manajerial sehingga capaian kualitas harusnya lebih cepat pada PTKIN lebih terbatas”, tambahnya.
Sementara pada kesempatan yang sama Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad, Ph.D menyatakan bahwa saat ini proses transformasi kelembagaan terus dilakukan dalam upaya untuk peningkatan mutu dan perluasan mandat.
“Saat ini sedang dalam proses penyusunan draf Randangan Peraturan Menterai Agama terkait dengan pendirian, pncabutan, pembubaran dan perubahan bentuk PTKI, semoga segera selesai dan bisa memaksimalkan proses layanan kepada PTKI yang lebih baik”, jelas Adib.
BPPT Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kemenetrian Agama yang telah menyetujui prose perubahan bentuk ini dan kami akan berkomitmen untuk menjaga mutu dan kualitas serta akan mengikuti seluruh regulasi dan kebijakan yang ada.
Berikut daftar penyerahan Keputusan Menterai Agama RI:
- Perubahan Bentuk IAI Sunan Giri Bojonegoro menjadi Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah dan Fakultas Adab Univrsitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sunan Giri Bojonegoro;
- Perubahan Bentuk STIT Mambaul Ulum Jambi menjadi STAI Mambaul Ulum Jambi;
- Perbaikan nama STIT Inter Muhammadiyah Batam menjadi STIT International Muhammadiyah Batam.