MONITOR, Jakarta – Batalnya konser solidaritas untuk Ahmad Dhani Prasetyo yang rencananya digelar di Grand City Convention Center, Minggu malam (10/3), menuai banyak kritikan.
Sebab, beberapa jam sebelum acara ini digelar, pihak kepolisian membatalkan gelaran acara tersebut lantaran penyelenggara dinilai belum memenuhi prosedur perizinan.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan konser tersebut tidak dapat dilaksaakan lantaran pihak penyelenggara masih terganjal izin pelaksanaan konser.
Batalnya konser solidaritas ini membuat kubu BPN Prabowo-Sandi kecewa. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan sikap Negara yang dinilainya sangat ketakutan. Ia pun mempertanyakan sisi demokratis Negara saat ini.
Bahkan, Waketum Gerindra ini mendoakan supaya pemerintah saat ini akan segera mengakhiri kekuasaannya. “Kini denga konser musikpun takut. Negara demokrasi macam apa? Rezim otoriter pasti tumbang,” cetus Fadli Zon, Senin (11/3) pagi.
Senada dengan Fadli Zon, Politikus PKS Fahri Hamzah pun mengaku kecewa karena pertunjukan musik itu diacak-acak dan dibatalkan. Ia juga mempertanyakan sikap Negara yang seolah menghalau penyelenggaraan acara tersebut.
“Saya sangat menyayangkan ini semua terjadi. Pertunjukan musik itu politis pun tetaplah musik. Zaman pak Harto presiden, Iwan Fals dkk serta kelompok SWAMI, bisa menyanyikan lagu BENTO dan BONGKAR tanpa halangan,” ujar Politikus asal Sumbawa ini.
“Sungguh saya tidak mengerti. Ada apa dengan rezim ini?” tukas Fahri Hamzah.