EKONOMI

Kementan Apresiasi Kebijakan Impor 70 ribu ton Jagung Pakan

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi langkah pemerintah dalam menyediakan kebutuhan jagung pakan peternak langsung diwujudkan melalui kebijakan impor jagung. Saat ini, barang yang diperuntukan bagi peteranak ayam ras rakyat/ mandiri itu sudah tiba di Gudang Bulog.

Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, mengatakan langkah ini diambil untuk mengantisipasi tingginya harga jagung yang merupakan komponen utama bahan pakan ayam ras petelur.

“Dari rencana impor sebesar 100 ribu ton, saat ini sudah tersedia 73 ribu ton. 13 ribu diantaranya berada di Gudang Bulog Cigading. Sedangkan 60 ribu lainya berada di Gudang Maspion Surabaya,” kata Nasruah, Rabu (19/12).

Nasrullah menjelaskan, jagung impor ini dijual harga af Gudang Bulog Rp 4.000 per kilogram dalam bentuk curah. Untuk akses pembelian, peternak rakyat atau mandiri bisa mengambil melalui divre masing-masing.

“Silahkan mengakses dengan mekanisme yang telah diatur oleh Bulog. Kami meminta peternak rakyat/mandiri segera melakukan pembelian secara kolektif melalui asosiasi, koperasi maupun kelompok peternak di wilayah masing-masing,” katanya.

Nasrullah menambahkan, jagung ini diharapkan dapat bermanfaat dan digunakan para peternak semaksimal mungkin. Dengan demikian, produksi ayam dan telur bisa terus meningkat dan memenuhi cadangan lokal maupun nasional.

Stok jagung yang akan di distribusi

“Saya berharap jagung ini bermanfaat dan menjawab kebutuhan peternak. Kami menyediakan ini sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap peternak rakyat mandiri,” katanya.

Disisi lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga melaporkan stok beras yang mencapai 2,3 juta ton. Laporan ini langsung disampaikan Amran kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melalui rapat yang digelar di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menurut Amran rapat tersebut dilakukan untuk persiapan dan kesiapan menghadapi tahun baru 2019 mendatang. Dengan begitu, masyarakat tak perlu khawatir akan adanya kemungkinan kekurangan pangan.

“Jadi gini, intinya kita persiapan tahun baru melihat stok semua beras tadi 2,3 juta ton. Itu standarnya 1,5 juta ton dan menarik adalah supply di Cipinang masih di atas 50 ribu ton, standarnya 20-25 ribu ton,” tandasnya.

Recent Posts

Berharap Capai 10 Juta Mahasiswa, DPR Dorong Penambahan Dana Beasiswa KIP Kuliah

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan…

19 menit yang lalu

437 Petugas Berangkat ke Saudi, Irjen Kemenag: Kepuasan Jemaah Haji Harus Meningkat

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 437 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi diberangkatkan hari ini,…

44 menit yang lalu

DPD RI Usulkan Adanya UU Anti Money Politic

MONITOR, Jakarta - Untuk mewujudkan pemilu bersih perlu adanya UU Anti Money Politic dan penguatan…

1 jam yang lalu

Sebanyak 437 Petugas Haji Indonesia Segera Diberangkatkan ke Tanah Suci

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 437 petugas haji Indonesia dalam hitungan jam akan segera diberangkatkan ke…

2 jam yang lalu

Kini, Pelatihan Reguler Dilayani secara Digital

MONITOR, Jakarta - Layanan pelatihan regular atau tatap muka yang diselenggarakan Kementerian Agama melalui Pusdiklat…

2 jam yang lalu

Bus Salawat Ramah Lansia dan Disabilitas Disiapkan untuk Jemaah Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecek kesiapan layanan bus salawat dan bus…

3 jam yang lalu