Categories: BERITAPERISTIWA

Jenazah Bayi Diterlantarkan RS di Lampung, Ini Tanggapan Pemerintah

MONITOR, Jakarta – Menanggapi peristiwa jenazah bayi yang dibawa ibunya dengan menaiki angkutan kota akibat dan bukan ambulans seperti lazimnya layana rumah sakit di daerah Lampung Utara baru-baru ini, Pemerintah melalui Kemenko PMK langsung bereaksi.

Melalui Deputi bidang Koordinasi bidang Peningkatan Kesehatan, Sigit Priohutomo, sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengetahui duduk permasalahannya. Kemenkes lalu dimintanya untuk melakukan audit dan melaporkan kronologi dari kasus yang menyedot perhatian publik setelah viral di sosmed ini.

‘’Tentu, kami telah memonitor media. Tapi, kami tetap memerlukan laporan resmi,’’ ujar Sigit.

Menurut Sigit, tertera rincian  berbagai hal yang wajib dilakukan oleh rumah sakit ketika memberikan layanan kepada pasien.

“Jadi, adanya proses pelayanan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat seharusnya tidak terjadi karena pasien sudah harus dilayani lebih dahulu di rumah sakit.” tambahnya.

Adapun untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Sigit berharap agar ke depannya Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan dapat menjalin kerjasama dan berkoordinasi lebih baik dengan rumah sakit, baik yang sebagai mitra maupun yang bukan mitra BPJS Kesehatan. Menurutnya, hal ini penting karena seringkali pasien BPJS harus mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bukan mitra dari BPJS Kesehatan.

‘’Surat edaran Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes itu sudah sangat baik, dan harus dilaksanakan,” tambah Sigit.

Sigit dalam kesempatan ini juga mengungkapkan bahwa Kemenko PMK sedang mempersiapkan peraturan dalam bentuk Inpres ataupun Perpres terkait kejelasan tanggungan yang harus diberikan oleh BPJS Kesehatan, Pemerintah Pusat, ataupun Pemerintah Daerah.

“Kalau dia peserta BPJS, maka BPJS yang menanggung, kalau bukan peserta BPJS, ada Pemerintah Pusat maupun Daerah. Kalau tak ada yang mau menanggung bagaimana pelayanan yang baik dapat terwujud?” ujar Sigit.

Dia berharap agar mekanisme reward and punishment terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dapat dijalankan dengan tegas tetapi juga proporsional.

Recent Posts

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

2 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

6 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

7 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

10 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

11 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

12 jam yang lalu