MONITOR, Pelalawan – Provinsi Riau termasuk daerah rawan bencana d Indonesia. Daerah ini didominasi lahan gambut sehingga ketika musim kemarau tiba, daerah ini kerap mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Pada musim hujan tiba, beberapa daerah di Provinsi seringkali terendam banjir. Di Kabupaten Kuansing misalnya, banjir terjadi di 104 desa di 11 Kecamatan. Diperkirakan ada 8.306 KK yang terdampak. Fasilitas umum yang terdampak juga banyak. Ada tempat ibadah, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
Merespon bencana yang sering terjadi ini, M Nasir Caleg DPR RI Dapil Riau II menggagas sebuah gerakan yang diperuntukan untuk secara cepat menanggulangi bencana. “Kami sudah rumuskan gerakan baru ini. Nantinya gerakan ini bersifat kerelawanan warga. Jadi nanti kita akan bentuk relawan “Gesit” disetiap kecamatan sehingga ketika terjadi bencana mereka akan langsung terjun ke lokasi terdekat” tuturnya pada wartawan di Pelalawan, (10/1/2019).
Selain di Kuansing, banjir juga sering terjadi di Inhu. Di sini, ada 59 desa di 10 kecamatan yang direndam banjir, diperkirakan jumlah korban terdampak banjir sebanyak 1.496 KK atau 3.275. Setiap terjadi bencana, BPBD seringkali menemui kendala dilapangan. Seperti akses yang jauh dan logistik yang kurang memadai.
“Nantinya “Gesit” ini akan bersinergi dengan berbagai pihak terutama BPBD setempat” tambah Caleg dari Partai Demokrat ini.
Menanggapi gagasan tersebut, Dadan ketua LSM Riau Berdaya mengapresiasi gerakan yang digagas oleh M Nasir. Pihaknya menyakini dengan adanya gerakan semacam ini akan sangat membantu masyarakat di Pelalawan dan daerah lain di Riau. “Gerakan yang bagus. Sesuai dengan kebutuhan warga Pelalawan dan daerah yang rawan bencana. Harus sama-sama kita dukung” tandasnya.