MONITOR, Jakarta – Langkah Presiden Joko Widodo membagikan paker vitamin dan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) menuai pujian. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menyebut upaya tersebut sudah lama dinantikan masyarakat luas.
“Ini adalah langkah yang sudah kita tunggu-tunggu. Kami di Komisi VI DPR RI saat rapat dengan BUMN farmasi 7 Juli yang lalu sudah menyuarakan agar ada paket obat dan vitamin gratis yang dibagikan di zona-zona merah. Dengan kebijakan Presiden ini, maka sudah jelas perintahnya dan harus dijalankan dengan mekanisme yang baik dan transparan,” ujar Martin dalam keterangan persnya, Sabtu (17/7/2021).
Martin pun mendorong agar Presiden terus meningkatkan bantuan paket vitamin dan obat-obatan itu, mengingat persediaan obat di BUMN farmasi juga masih cukup.
“Rata-rata obat dan vitamin diproduksi pada kisaran 7-9 juta tablet untuk tiap jenisnya. Karena itu, saya mendorong agar paket obat dan vitamin gratis yang diinstruksikan Presiden bisa ditingkatkan karena kebutuhan penderita Covid-19 dengan berbagai jenis kisarannya 4-5 juta tablet. Jadi, stok masih sangat cukup,” jelasnya.
Legislator dari Fraksi NasDem ini menambahkan, dengan adanya pembagian paket obat dan vitamin gratis secara masif, maka dapat menjadi intervensi pasar yang membuat spekulan tidak bisa bermain.
“Apabila kita bisa cepat membagikan jutaan paket obat dan vitamin secara gratis, maka otomatis akan memengaruhi harga pasar. Harga yang melambung tinggi itu akan segera turun, sehingga ke depan harga obat-obatan dan vitamin akan kembali normal. Ini bentuk intervensi pasar yang harus segera dilakukan,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, pada tahap pertama sejumlah 300.000 paket obat akan dibagikan di Pulau Jawa dan Bali kepada para pasien dengan berbagai jenis gejala. Martin menyatakan produksi obat-obatan dan vitamin saat ini di BUMN farmasi sudah cukup masif.