MONITOR, Jakarta – Kerusuhan di tanah Papua akhirnya tertangani dengan baik oleh jajaran Polri dan TNI. Bahkan, gejolak aksi massa di sejumlah daerah seperti Manokwari, Sorong hingga Fakfak kini telah reda.
Melihat kondisi ini, Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta Pane memberi apresiasi pada jajaran Polri dan TNI. Dimana, kedua elemen tersebut mampu mengendalikan keamanan pada kerusuhan di sejumlah kota di Papua.
Ia pun memuji, dalam mengendalikan kerusuhan di Papua jajaran TNI Polri tampak begitu sabar, profesional, proporsional, dan tidak terpancing, sehingga amuk massa bisa mereda tanpa adanya konflik dengan aparat.
“Meski kerusuhan sudah mereda, IPW berharap para pemilik akun sosial yang menjadi provokator kerusuhan ini harus segera diciduk,” kata Neta Pane, Rabu (22/8).
IPW yakin bahwa Direktorat Cyber Crime yang mengelola Patroli Siber.com mampu memburu akun sosial yang memprovokasi kerusuhan itu. Sebab Direktorat Cyber Crime sudah dilengkapi dengan sejumlah peralatan canggih dan aparatur yang bekerja 24 jam untuk melakukan patroli cyber.
Di era kampanye Pilpres 2019, patroli cyber ini berhasil memburu dan menangkap sejumlah pihak yang menyebar konten hoax yang meresahkan masyarakat.
“Dengan diluncurkannya Patroli Siber com tentu akan lebih mudah lagi bagi Direktorat Cyber Crime untuk memburu pelaku hoax karena masyarakat yg dirugikan maupun masyarakat korban hoax bisa langsung melapor ke Cyber Crime,” terangnya.
Untuk itu, kata Neta, Direktorat Cyber Crime perlu segera membuktikan kemampuannya untuk memburu dan menangkap pelaku dan penyebar akun sosial yang memprovokasi kerusuhan Manokwari dan kota lain di Papua. Bahkan, ia mengatakan Patroli Siber bisa segera bertindak dan berkordinasi dengan jajaran lain agar akun sosial yang memprovokasi itu bisa segera diblokir dan pemiliknya ditangkap, sehingga kerusuhan massal tidak meledak.
“Ini sesuai dengan fungsi Polri yang senantiasa bertindak preventif dan preemtif,” tegasnya.
Neta berharap, patroli siber harus menjadi langkah yang luar biasa untuk mengantisipasi keamanan di era digital, terutama dalam memburu para provokator digital dalam kerusuhan di sejumlah kota di Papua.