PARLEMEN

Kelompok LGBT Mau Kumpul di Indonesia, Gus Hilmy: Tutup Semua Akses dan Perizinan

MONITOR, Jakarta – Anggota Dewa Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. H. HilmyMuhammad, M.A. angkat bicara terkait acara Asean Queer Advocacy Week (AAW) pada 17-21 Juli 2023 mendatang di Jakarta. Menurutnya, AAW menyimpang dari nilai-nilaiketimuran yang selama ini menjadi prinsip hidup masyarakat di Indonesia.

“Negara kita masih kuat memegang adat ketimuran, sementaraLGBT jelas bertentangan dengan adat kita. Oleh sebab itu, pihaknya meminta pihak-pihak terkait, dalam hal inikementerian dan kepolisian, tidak memberikan izin maupunakses atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ini untukmenghindari kerusuhan sekaligus untuk menjaga moralitasbangsa dari hal-hal yang dapat merusaknya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut pada Senin (10/07) melaluiketerangan yang diberikan kepada media.

AAW sendiri merupakan tempat berkumpulnya para aktivisLGBTQ Asia Tenggara untuk saling terhubung sertamemperkuat advokasi satu sama lain. Sementara sponsor utamanya adalah ASEAN SOGIE Caucus, organisasi di bawahDewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2021, bersama Arus Pelangi dan Forum Asia.

“Organisasi-organisasi di bawah PBB tentu telah memahamibagaimana prinsip-prinsip demokrasi, yakni di antaranya tidakmemaksakan diri jika terjadi penolakan. Menghargai penolakanatas perbedaan prinsip ini menjadi bagian dari kehidupandemokrasi. Jadi kalau masyarakat Indonesia menolak, kami harap ASEAN SOGIE Caucus di bawah PBB bisa menghargaiprinsip ini karena berhubungan dengan kedaulatan bangsa danbisa melukai hati masyarakat,” jelas Senator Indonesia asal D.I. Yogyakarta tersebut.

Lebih lanjut, menurut Gus Hilmy, penolakan ini tidak bersifatdiskriminatif. Pasalnya, sejauh ini, negara memberikankebebasan kepada setiap penduduknya untuk mengekspresikandiri. 

“Tidak ada diskrimasi sama sekali. Jangan hanya karena ditolakkemudian mengatakan yang bertentangan dengan kita ituantidemokrasi. Itu tidak benar. Prinsipnya, kita berhakmembatasi apa saja dan siapa saja yang masuk ke dalam rumahkita. Juga selama ini, negara tidak membatasi setiap warganegaranya untuk berekspresi. Anda boleh menyampaikanaspirasi, boleh bekerja di mana saja di bidang apa saja, bolehberorganisasi, dan lain sebagainya,” pungkas pria yang jugaKatib Syuriah PBNU tersebut.

Recent Posts

Personel TNI AU Gabungan Makassar Gelar Upacara Peringatan HUT Ke-79 TNI Angkatan Udara

MONITOR, Makassar - Segenap personel TNI Angkatan Udara Gabungan Makassar yang terdiri dari Komando Operasi…

8 jam yang lalu

Panglima TNI Ajak Prajurit TNI Perkuat Dedikasi kepada NKRI

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin Apel Khusus dalam rangka kegiatan…

10 jam yang lalu

Dahnil Azhar Apresiasi Kebijakan Arab Saudi dalam Penangguhan Sementara Visa Umrah Jelang Musim Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Wakil Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menyampaikan apresiasi atas kebijakan terbaru Pemerintah…

13 jam yang lalu

BKSAP DPR Vokal Suarakan Kemerdekaan Palestina di Sidang IPU Hingga Buat Delegasi Israel Walk Out

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyatakan…

14 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,8 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+7 Libur Idulfitri 1446H, 80,6% Kendaraan Telah Kembali Ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.848.445 kendaraan kembali ke wilayah…

15 jam yang lalu

Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, Puan Dorong Ada Mitigasi Guna Antisipasi Dampak pada Kehidupan Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang kini…

15 jam yang lalu