PERTANIAN

Kementan Siapkan 351 Ribu Hektare Lahan untuk Tanam Kedelai

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan pelaksanaan penanaman kedelai akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta. Menurutnya, Kementan bersama kementerian dan lembaga lain akan berkrja keras dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama beberapa tahun ke depan.

“Tadi Bapak Presiden minta agar neraca kebutuhannya betul-betul dijaga. Bahkan saya diperintahkan untuk terus melakukan penanaman tambahan baik untuk jagung, kedelai, cabe maupun bawang. Khusus kedelai, sekarang ini lagi dipersiapkan kurang lebih 351 ribu hektare dan yang ditanam baru 67 ribu hektare. Oktober ini akan mulai tanam,” ujar SYL, Senin, 19 September 2022.

SYL mengatakan meskipun penghitungan saat ini masih menggunakan data impor, namun ketersediaan kedelai akan terus dipersiapkan. Bahkan diwaktu panen nanti, SYL mendorong badan-badan usaha milik BUMN untuk melakukan pembelian sehingga harga yang ada di petani dan pedagang tetap memiliki keuntungan.

“Kita mengharapkan BUMN dapat membeli semua produksi yang ada sehingga negara betul-betul bisa menjamin tidak membiarkan begitu saja harga yang ada. Kedua sistem logistik dan transportasi harus terus dikawal sehingga stabilisasi harganya bisa dikendalikan dengan maksimal,” katanya.

Berikutnya, Kementan memastikan pemetaan kebutuhan pangan anatara daerah yang memiliki neraca kurang akan disuplai oleh daerah lainya yang memiliki produksi pangan surplus. Terkait hal ini SYL mengaku pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Bapanas dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

“Saya berharap para bupati dan gubernur terus melakukan komunikasi perdagangan. Saya, Menteri Pertanian bersama badan pangan nasional akan mengintervensi pada daerah-daerah tertentu yang berskala besar agar betul-betul ada pengendalian yang secara maksimal bisa dilakukan,” katanya.

Terkahir, SYL memastikan ketersediaan bahan pokok saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Di antaranya ketersediaan beras, cabai, bawang, minyak goreng, gula pasir, telur yam dan daging sapi. Hanya ada beberapa saja yang perlu dilakukan impor.

“Kesimpulannya adalah neraca cukup. Artinya baik cabe maupun bawang cukup secara nasional. Namun ssecara umum ada waktu-waktu kurang. Diharapkan dari daerah-daerah yang kekurangan itu bisa disuplai dari daerah-daerah produsen. Kedua saya berharap semua kekuatan yang ada baik di pemerintah daerah maupun di pusat untuk mengintervensi agar stabilisasi harga bisa dilakukan,” jelasnya.

Recent Posts

Kemenpora Dukung Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23, Tapi Tidak Boleh Dikomersilkan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…

29 detik yang lalu

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki: Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum…

17 menit yang lalu

Stasiun Bakamla Sambas Amankan Nelayan Nakal Pengguna Pukat Harimau

MONITOR, Jakarta - Stasiun Bakamla Sambas melalui unsurnya yakni Catamaran 505 bersama Satuan Kepolisian Air…

1 jam yang lalu

Dirut Pos Indonesia Bertemu Menag, Bahas Pelayanan Pengiriman Barang Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal…

1 jam yang lalu

Berikan Kuliah Hukum, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar serta dosen tetap…

2 jam yang lalu

Shin Tae-yong Akui Garuda Muda Percaya Diri Hadapi Uzbekistan

MONITOR, Jakarta - Pelatih tim U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, optimistis anak asuhnya mampu meredam Uzbekistan,…

2 jam yang lalu