JAWA TIMUR

Gubernur Jatim Dukung Kementan Percepatan Produksi Vaksin PMK

MONITOR, Surabaya – Dalam upaya percepatan dan pengendalian penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), Kementerian Pertanian (Kementan), bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan koordinasi terkait upaya percepatan produksi vaksin PMK, yang sedang dikerjakan oleh Kementan di Pusvetma pada Rabu (25/5/2022).

Khofifah menyebutkan, Pusvetma Kementan merupakan fasilitas di Indonesia yang dapat menyiapkan vaksin PMK. Pembuatan vaksin di Pusvetma Kementan akan melibatkan para ahli yang sebelumnya pernah membuat vaksin PMK pada tahun 1980-an lalu.

“ Kunjungan ke Pusvetma ini dilakukan guna melakukan pengendalian PMK di Jawa Timur yang berdampak bagi Provinsi Jawa Timur terutama dampak ekonomi. Ada beberapa pakar yang akan membantu menangani pembuatan Vaksin PMK, diantaranya yaitu Prof Dr Suprapto Ma’at dan Prof Dr drh Fedik Abdul Rantam,”

Menurut Khofifah saat ini di Jawa Timur ada 15 kabupaten/kota yang statusnya zona hijau atau bebas dari infeksi PMK. Untuk itu Khofifah meminta untuk melakukan proteksi terhadap 15 Kabupten tersebut yang masih masuk dalam kategori zona hijau.

“ Harus dilakukan proteksi hewan ternak dari zona kuning ke zona hijau, agar pasar hewan tetap aman karena tidak ada mobilitas dari zona kuning, “ ungkapnya

Menjelang Idul Adha, Khofifah menyebutkan bahwa pemenuhan kebutuhan sapi potong tidak hanya untuk Provinsi Jawa Timur saja tetapi juga harus memenuhi provinsi lain yang selama ini di suplai dari Jawa Timur.

Selain itu karena tingginya mobilitas ternak saat ini, Khofifah berharap pasar hewan yang sudah terdampak agar ditutup sementara.

“ Daerah hijau masih dimungkinkan tetap akan supply sapinya, jadi nanti sebelum masuk kapal akan diperiksa kembali kondisinya, sehingga pengapalan tidak dapat lewat pelabuhan Kalimas atau Pelabuhan Tanjung Perak, tapi bisa lewat kalianget lalu ke daerah tujuan, “ jelasnya

Khofifah menambahkan, tindakan proteksi terhadap hewan ternak membutuhkan komitmen bersama. Mulai dari Kabupaten/Kota sampai ditingkat desa.

“ Kita harus sama-sama menjaga karena ada indikasi banyak jagal yang akan membeli sapi ke desa-desa dengan harga yang murah, “ ungkap Khofifah

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan bahwa dukungan yang diberikan Kementan, tidak hanya sebatas pengerahan tim lapangan maupun obat – obatan. Mentan SYL juga memastikan pihaknya akan bekerja cepat meneliti dan menghasilkan vaksin PMK, melalui fasilitas-fasilitas dan sumberdaya yang dimiliki oleh Kementan.

Recent Posts

Fadli Zon: Pemerintah Perlu Kaji Ulang Wacana Beri Hak Kewarganegaraan Ganda

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menekankan wacana pemberian hak kewarganegaraan ganda…

8 detik yang lalu

Pompanisasi, Kemetan Gencarkan Percepatan Tanam di Aceh Tamiang

MONITOR, Aceh Tamiang - Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Sekretaris Badan…

21 menit yang lalu

Menag Yaqut Hadiri Musrenbangnas 2024 di JCC

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional…

1 jam yang lalu

Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi dengan Bank SulutGo

MONITOR, Jakarta - PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan…

2 jam yang lalu

Menhan Prabowo Gelar Acara Halalbihalal dan Pengarahan Pegawai Kemhan

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halalbihalal dan Pengarahan kepada sejumlah 1.000…

3 jam yang lalu

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…

10 jam yang lalu