MEGAPOLITAN

Pemprov DKI Didesak Beri Sanksi Tegas Operator Bus Transjakarta

MONITOR, Jakarta – Anggota DPRD DKI Jakarta melalui Komisi B mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar memberi sanksi tegas kepada operator Bus Transjakarta. Hal ini, terkait kecelakaan Bus Transjakarta yang menabrak pos polisi di depan Mall PGC Jakarta Timur (Jaktim), Kamis (2/12/2021) kemarin.

“Saya kira wajib ya operator Bus Transjakarta diberi sanksi tegas, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi,” ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, Jumat (3/12/2021).

Menurut Afni, kecelakaan yang menimpa Bus Transjakarta sudah sering terjadi. Seharusnya, kata dia, masalah ini menjadi perhatian serius bagi pihak operator.

Dikatakannya, dirinya sering teriak soal perekrutan pengemudi supaya tidak sembarangan, serta harus benar-benar selektif. Sebab dikatakannya, bus Transjakarta berbahan bakar gas, beda dengan bus-bus biasa.

“Sopir metro dijadiin pengemudi Transjakarta, ya pantas aja nabrak mulu,” lorohya.

Selain kemampuan berkendara, perekrutan pengemudi juga harus mempertimbangkan kesehatan. “Pengidap epilepsi kok bisa jadi sopir Transjakarta. Ini pasti ada permainan dalam perekrutan,” beber dia merujuk kasus tabrakan Transjakarta yang menewaskan dua orang pada 25 Oktober 2021 lalu.

Politisi perempuan Partai Demokrat DKI Jakarta ini pun meminta agar subsidi untuk transportasi publik atau public service obligation (PSO), khususnya untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), diaudit.

Sebab Transjakarta terus bermasalah. Padahal, lanjutnya, dalam Rancangan APBD tahun 2022 ada penambahan anggaran untuk subsidi hingga Transjakarta menerima sebesar Rp 3,27 triliun. Angka itu memang lebih kecil dari yang diusulkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Dishub DKI mengusulkan sebesar Rp 4,56 triliun.

Penambahan subsidi tersebut agar pelayanan Transjakarta semakin prima. “Tapi nyatanya malah bermasalah terus. Dan ini pasti karena memang dalam pengelolaannya ada masalah,” imbuhnya.

Politisi Parta Demokrat ini pun meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun tangan, audit keuangan Transjakarta. Sebab kata dia, banyak armada Transjakarta yang tak kurang terpelihara. “Banyak bus Transjakarta yang KIR-nya mati, jarang ganti oli,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah

MONITOR, Jakarta - Ancaman bom di Pesawat Saudia Airines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta menjadi perhatian Petugas…

21 menit yang lalu

Kemendikdasmen dan Gubernur Jabar Bahas Program Revitalisasi Sarpras dan Angka Putus Sekolah

MONITOR, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menerima kunjungan Gubernur Jawa…

1 jam yang lalu

Kritisi Pernyataan Gus Ulil, Legislator Singgung Fakta Ekplorasi Tambang Belum Mampu Sejahterakan Rakyat

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengkritisi pernyataan Ketua Pengurus Besar…

4 jam yang lalu

DPR Soal Klaim Tak Ada Bukti Perkosaan Massal di 98, Penyangkalan Tambah Beban Luka Korban

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mengkritisi pernyataan Menteri Kebudayaan,…

5 jam yang lalu

Langkah DPR Walk Out Dari Pelantikan Rektor UPI Dinilai Tegakkan Nasionalisme

MONITOR, Jakarta - Langkah Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal yang meninggalkan acara prosesi…

6 jam yang lalu

Puan Minta Penyimpangan Pada Proses Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kisruh pendaftaran siswa baru yang kembali…

6 jam yang lalu