PERTANIAN

Bebas Kandungan Gluten, Sorgum Mulai Dilirik Pasar

MONITOR, Jakarta – Bagi masyarakat Indonesia, beras masih menjadi bahan pangan utama. Namun begitu, dibutuhkan keanakeragaman pangan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional. Indonesia tercatat memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat di samping beras, salah satunya yaitu sorgum. Tanaman ini merupakan tanaman multifungsi. Selain bisa digunakan sebagai bahan pangan, tanaman ini juga punya potensi lain. Jika dibandingkan dengan bahan pangan lain, sorgum termasuk memiliki kandungan nutrisi yang bagus. Kandungan protein tepung biji sorgum, misalnya, bisa mencapai 10,11 persen.

Dalam acara Webinar Bimtek Propaktani Episode 112 melalui zoom & youtube.com/propaktani (23/9), Trikoesoemaningtyas, Akademisi IPB menyampaikan bahwa sorgum merupakan pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat tambahan di samping fungsi gizi dasar pangan tersebut dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.

“Berbeda dengan gandum, barley dan oats, sorgum merupakan tanaman sumber karbohidrat yang bebas gluten. 1-2% orang tidak dapat mencerna gluten karena memiliki gangguan penyakit celiac, non-celiac gluten sensitivity, gluten intolerance atau autism. Bagi mereka, kandungan gluten dapat menyebabkan gangguan pencernaan berat, gangguan konsentrasi bahkan depresi,” paparnya.

Lebih lanjut Trikoekoemaningtyas mengatakan sebagai substitusi beras, sorgum masih ditargetkan bagi konsumen tingkat ekonomi menengah ke atas. “Target pasar ini dapat menjamin harga beras sorgum setara dengan beras premium,” ujarnya.

Selain dimanfaatkan sebagai makanan pokok (alternatif pengganti nasi), sorgum juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan kue dalam bentuk tepung, tape atau minuman fermentasi dan bahan baku industry seperti sirup, bir dan lain-lain.

Pada kesempatan yang sama, M. Afairur Ramadhan, seorang petani sorgum di Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjelaskan proses pengolahan sorgum mulai sejak panen, perontokan, pengeringan, penyosohan, penepungan hingga pengolahan menjadi berbagai macam makanan.

“Pengolahan sorgum yang kami lakukan masih tradisional dengan menggunakan peralatan sederhana. Panen dilakukan dengan menggunakan sabit, dengan cara memangkas tangkai mulai 7,5 – 15 cm dibawah bagian biji. Kemudian perontokan dilakukan dengan pemukul kayu di atas lantai atau karung goni. Selanjutnya dilakukan pengeringan hingga kadar air tidak lebih dari 10  – 12 %. Setelah biji sorgum kering, untuk menyosoh biji sorgum digunakan mesin yang terdiri dari silinder gurinda batu, sehingga beras sorgum yang dihasilkan putih bersih. Dan apabila ingin dibuat tepung, dapat diperoleh dengan menggiling beras sorgum dalam mesin yang dilengkapi dengan silinder besi yang tajam dan licin” papar Afairur.

Melihat kandungan nutrisi dan prospeknya yang luar biasa ini, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengembangkan budidaya sorgum di beberapa daerah di Indonesia.

Ditempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengatakan, pengembangan sorgum sebagai sumber pangan alternatif merupakan salah satu solusi yang bagus dalam peningkatan diversifikasi pangan lokal Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang tertuang dalam Cara Bertindak ke 2 (Diversifikasi Pangan) dari 5 Cara Bertindak Pembangunan Pertanian 2020 – 2024.

Recent Posts

Cek Hotel dan Bus Jemaah di Makkah, Menag: Semua Baik, Semoga Bisa Beri Layanan Terbaik

MONITOR, Makkah - Tiba hari ini di Makkah, Menag Yaqut Cholil Qoumas memilih untuk langsung…

7 jam yang lalu

Pimpin Diskusi MIKTA, Puan Harap Sektor Perdagangan Mampu Mengentaskan Kemiskinan

MONITOR, Jakarta - Dalam pertemuan Parlemen Negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia)…

8 jam yang lalu

Amankan Produksi Padi Tahun 2024, Kementan Lakukan Percepatan Tanam serta Kendalikan Hama di Subang dan Purwakarta

MONITOR, Purwakarta – Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bekerja tanpa henti…

11 jam yang lalu

Aksi Bela Palestina, UMC Bersama 172 Kampus Muhammadiyah se-Indonesia sampaikan 8 Sikap

MONITOR, Jabar - Ratusan Kampus Muhammadiyah menggelar Aksi Bela Palestina serentak di 172 kampus Muhammadiyah-Aisyiyah…

11 jam yang lalu

Kisruh Buntut Ibadah di Pamulang Tangsel, Begini Respon Dirjen Bimas Katolik!

MONITOR, Tangsel - Ribut antarwarga terjadi di Jalan Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada…

12 jam yang lalu

LaNyalla Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG

MONITOR, Jakarta - Peningkatan cuaca ekstrem di Indonesia secara signifikan akhir-akhir ini menjadi perhatian Ketua…

13 jam yang lalu