MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menyayangkan masuknya ratusan Warga Negara (WN) India ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta pada Rabu, 21 April 2021 lalu. Mereka yang didominasi ibu rumah tangga dan anak-anak masuk ke Indonesia menggunakan pesawat sewaan.
Netty menjelaskan, dirinya prihatin lantaran saat ini kasus Covid-19 di India mengalami lonjakan pesat. Istri dari Ahmad Heryawan atau Aher ini meminta Pemerintah memperketat akses masuk terhadap WN India.
“Kita harus mengutamakan keselamatan dalam negeri karena di India saat ini sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang mengerikan. Pemerintah harus memperketat akses masuk dan skrining ketat dengan alat yang lebih canggih agar hasilnya akurat,” ujar Netty dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4/2021).
“Jangan sampai kita kecolongan, segera berlakukan larangan sementara,” sambungnya.
Menurutnya, kebijakan untuk melarang sementara masuknya WN India ke Indonesia sangat mendesak untuk segera diberlakukan. Ia pun meminta agar pemerintah tidak lagi menunda kebijakan ini.
“Jangan ditunda-tunda lagi dan sangat wajar kalau kita melarang masuk WNA yang kasus Covid-19 di negaranya tinggi dan tidak terkendali. Hal yang sama juga pernah kita rasakan saat di-lockdown oleh negara-negara lain lantaran kasus Covid-19 di negara kita tinggi,” pungkas politisi F-PKS ini.
MONITOR, Kebumen - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan terus berkeliling…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan kepada Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha rumah potong hewan (RPH)…
MONITOR, Jakarta - Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Kodim 1710/Mimika Serka Juventino melaksanakan kegiatan Komsos dan…
MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…
MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…