POLITIK

Bupati Terpilih Sabu Raijua Seorang WNA, Mardani: Tamparan Bagi KPU

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, mengungkapkan bahwa terkuaknya status kewarganegaraan Bupati Terpilih Sabu Raijua Orient Patriot Riwu Kore yang ternyata Warga Negara Asing (WNA) merupakan tamparan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bertugas memverifikasi administrasi para calon kepala daerah dari awal.

“Mendagri memiliki waktu kurang dari 10 hari untuk ambil tindakan. Di sisi lain, ada peringatan berharga di balik polemik ini,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (12/2/2021).

Mardani menegaskan bahwa kejadian ini merupakan kecolongan luar biasa, yakni ketika WNA bisa mendaftar pilkada lalu menang dan baru setelah menang, terkuaklah bahwa ia adalah WNA.

“Tidak sah seseorang menjadi kepala daerah kecuali WNI. Apresiasi layak diberikan untuk Bawaslu yang bekerja secara cermat sekaligus jadi tamparan bagi KPU yang memverifikasi data dari awal. Harus jadi pelajaran untuk semua. Baiknya memang beliau (Bupati Terpilih Sabu Raijua) mengundurkan diri sebelum dilantik,” ujarnya.

Mardani mengatakan bahwa hal tersebut bagian dari etika, dan pemimpin memiliki pertalian kuat dengan etika. Menurut Mardani, Bupati Terpilih Sabu Raijua mestinya bisa mengambil keputusan yang dapat meneduhkan semua pihak, yakni mundur. Diiringi dengan perbaikan sistem kependudukan yang kerap bermasalah.

“Publik tentu masih ingat kejadian serupa yang menjerat Menteri ESDM di tahun 2016. Saat itu diketahui, yang bersangkutan memiliki kewarnegaraan ganda yakni Indonesia dan AS. Karena kita tidak mengenal kewarnegaraan ganda, yang bersangkutan akhirnya diberhentikan dari kursi tersebut,” katanya.

Belajar dari dua kasus di atas, lanjut Mardani, sinergi data kependudukan dengan data instansi terkait masih berantakan. Belum berubah paradigma perbaikan sistem pendataan kewarnegaraan di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi yang sudah semakin pesat mestinya menghasilkan sinergi pendataan yang lebih kuat.

“Presiden sebagai administratur tertinggi mesti turun tangan. Sinergi kuat antarlembaga pun diperlukan seperti Kemenlu, Dirjen Imigrasi sampai Kemendagri. Jika seluruh data telah terkoneksi secara digital, tentu akan memudahkan mengecek status kewarnegaraan seseorang,” ungkapnya.

Mardani mengingatkan, jangan bosan untuk terus berbenah, kasus ini harus jadi pelajaran berharga meningkatkan sinergi data kependudukan berbasis digital agar kejadian serupa tidak berulang. Kemendagri pun perlu melakukan validasi data secara periodik untuk memastikan kebaruan data. Karena menjadi pertanyaan mengapa KTP bisa dikeluarkan sementara yang bersangkutan adalah WNA.

“Sebenarnya kasus ini bisa jadi salah satu momentum untuk revisi UU Pemilu. Mengingat status kewarnegaraan sering dikaitkan dalam setiap pemilihan, baik pemilihan kepala daerah, gubernur, sampai presiden. Sudah saatnya kita menaruh perhatian pada validasi masalah-masalah data kependudukan dalam pelaksanaan pemilu agar kejadian terkait tidak terulang,” ujarnya.

Recent Posts

Pendaftaran Bantuan Riset Indonesia Bangkit Dibuka Pertengahan Oktober 2025

MONITOR, Yogyakarta - Pendaftaran bantuan riset kolaboratif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan-Kementerian Agama (LPDP-Kemenag) yang diberi…

7 jam yang lalu

GPK optimistis Bergabungnya Agus Suparmanto dan Taj Yasin Bawa Kejayaan PPP

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal PP Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Thobahul Aftoni menilai bergabungnya Agus…

10 jam yang lalu

Gelar STQH Tingkat Nasional Ke-28, Ribuan Partisipan Dipastikan Hadir di Sulawesi Tenggara

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI akan menggelar Seleksi Tilawatil…

11 jam yang lalu

Kemhan Distribusi Jutaan Multivitamin Buat MBG, DPR Ingatkan Pentingnya Sinergi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi menyambut baik langkah Kementerian Pertahanan (Kemhan)…

12 jam yang lalu

DPR Dorong Komite Reformasi Polri Mampu Ubah Budaya Organisasi Kepolisian

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menyoroti rencana Presiden Prabowo Subianto…

12 jam yang lalu

Menag Ajak Ribuan Santri Doakan Korban Gedung Ambruk di Pesantren Al Khoziny

MONITOR, Wajo - Menteri Agama Nasaruddin Umar malam ini, Senin (6/10/2025), menutup Musabaqah Qiraatil Kutub…

13 jam yang lalu