Dosen dan Sosiolog Universitas Krisnadwipayana Abdullah Sumrahadi
MONITOR, Jakarta – Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, menjadi fenomena baru dalam gerakan politik Islam di Indonesia. Hal itu tercermin dari tingginya antusiasme umat Islam dalam menyambut petinggi FPI itu.
Dosen dan Sosiolog Universitas Krisnadwipayana Abdullah Sumrahadi menganggap fenomena tersebut wajar terjadi, terlebih melihat perilaku masyarakat Muslim di Indonesia sangat beragam.
“Tidak menutup kemungkinan, (fenomena) yang terjadi seperti itu menjadi penyeimbang demokrasi dengan menghadirkan sosok-sosok yang kompeten dan sangat dibutuhkan, dan setiap jaman selalu menghadirkan sosok seperti itu, tokoh seperti itu,” kata Abdullah dalam Webinar yang digelar Madani Connection, Senin (30/11).
Keberadaan Habib Rizieq dan para pengikutnya juga dimanfaatkan untuk mewarnai percaturan sosial politik Tanah Air. Abdullah mengatakan fenomena tersebut sudah dilakukan beberapa tahun terakhir.
“Bagaimana komunitas ini dimainkan, peran-peran ulama tersebut dimainkan, dan dijadikan agregator untuk memperoleh suara,” katanya.
Bahkan ia menilai, peran para ulama dan umat muslim hari ini hanya dimanfaatkan sebagai upaya perekat umat ketika ada masalah. Sedangkan aspirasi umat sejauh ini seringkali dikesampingkan.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak terbawa arus…
MONITOR, Jakarta - Wacana penulisan ulang sejarah Indonesia akhir-akhir ini mencuat dan menuai perdebatan. Menanggapi…
MONITOR, Jakarta - Langkah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan adanya Pemilu tingkat nasional dan Pemilu lokal…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Gerakan Sadar (Gas) Pencatatan Nikah dalam rangkaian kegiatan…
MONITOR, Jakarta - Dalam suatu operasi terukur yang dilakukan pada Sabtu dini hari, 5 Juli…
MONITOR, Bandung - Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) mulai bergeliat dengan membuka usaha konveksi di…