NASIONAL

Pegiat Medsos Minta Warganet Ramai-ramai Blokir Akun Buzzer

MONITOR, Jakarta – Pegiat Media Sosial (Medsos), Darmansyah, meminta netizen atau warganet untuk ramai-ramai menekan tombol blokir pada setiap akun medsos yang disinyalir sebagai buzzer atau pendengung.

“Saya meminta agar para warganet untuk beramai-ramai klik blokir pada akun para buzzer. Hal itu dilakukan agar pihak medsos dapat menutup selamanya para akun buzzer,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Jika mereka membuat akun baru lagi untuk menyerang lawan yang mengkritisi kebijakan Pemerintahan Jokowi, menurut Darmansyah, maka diharapkan warganet kembali memblokir terhadap akun baru mereka.

“Begitu seterusnya sampai para buzzer itu hilang,” ujar pria yang akrab disapa Darman itu.

Selain itu, Darman juga mendukung jika ada gerakan pemblokiran akun para buzzer yang selama ini membuat resah masyarakat tersebut. Sebab, menurut Darman, para buzzer itulah yang selama ini kerap membuat gaduh di medsos.

“Seperti posting-an video Abu Janda yang memplesetkan lagu Keong Racun untuk menyindir Habib Rizieq Shihab,” katanya.

Darman mengungkapkan, keberadaan buzzer seperti Abu Janda dan kawan-kawan serta pengikutnya harus ditindak tegas dengan melakukan penghapusan akun medsosnya seperti Facebook, Instagram dan Twitter.

“Saya menilai, jika para buzzer tersebut tidak dibubarkan dan masih dibiarkan, maka dampaknya terhadap Pemerintahan Jokowi-Maruf yang akan tidak disukai oleh rakyat banyak,” ungkapnya.

Sebab, menurut Darman, keberadaan mereka sebagai buzzer pro pemerintah selama ini seperti terlihat bisa berbuat semaunya dengan menyerang lawan yang tidak sependapat dengan Pemerintahan Jokowi.

“Selama ini para buzzer tidak ditindak. Bahkan mereka dipanggil untuk dimintai keterangan saja terkait posting-annya di medsos pun tidak pernah,” ujarnya.

Di sisi lain, Darman pun minta kepada pihak medsos khususnya Facebook untuk tidak berpihak dan harus netral dalam menjalankan medsosnya, terutama di Indonesia.

“Pihak Facebook jangan hanya melakukan suspend terhadap akun yang sering mengkritisi dan tidak pro terhadap pemerintahan. Seperti (sebuah) akun facebook hanya karena posting foto anggota FPI melakukan evakuasi warga korban banjir di Kota Tebing Tinggi, lalu di-suspens dan tidak dapat digunakan selama 30 hari ke depan,” katanya.

Recent Posts

Menhan Prabowo Kunjungi Presiden MBZ di UEA, Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Isu Internasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke…

2 jam yang lalu

Pemerintah Diminta Buat Program Konkret atasi PHK

MONITOR, Jakarta - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Obon Tabroni menyampaikan pendapatnya tentang maraknya…

4 jam yang lalu

Jadi Pionir BUMN Sektor Energi, Pertamina Gandeng Japan Cooperation Center For Petroleum dan Sustainable Energy (JCCP)

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy (JCCP),…

6 jam yang lalu

Jemaah Haji Asal Garut Wafat di Madinah, PPIH: Dibadalhajikan

MONITOR, Jakarta - Satu jemaah haji Indonesia wafat di Madinah Al-Munawwarah. Upan Supian Anas (71),…

8 jam yang lalu

Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat Tangani Banjir Lahar Dingin di Sumbar

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat mengerahkan alat-alat berat…

9 jam yang lalu

Apa Kata Jemaah tentang Layanan Fast Track? Alhamdulillah Cepet

MONITOR, Jakarta - Senyum mengembang di wajah Munir (56), jemaah haji asal Lamongan yang tergabung…

10 jam yang lalu