PERDAGANGAN

BEI Targetkan Transaksi Harian Capai Rp 8,5 Triliun di Tahun 2021

MONITOR, Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi persetujuan pemegang saham terkait Rencana Kinerja Tahunan (RAKT) BEI untuk tahun 2021.

Dalam RKAT disebutkan BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun depan mencapai Rp8,5 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 241 hari.

“Target ini sudah naik dari target RNTH tahun 2020 yang direvisi menjadi Rp7,75 triliun,” kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, pada acara paparan publik RUPLS BEI.

Sedangkan Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengungkapkan, target tersebut mempertimbangkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan yang akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Di sisi lain, pihak bursa juga melihat pertumbuhan investor, khususnya investor domestik ritel yang semakin berkontribusi signifikan terhadap transaksi harian bursa.

“BEI juga menargetkan akan ada 30 pencatatan efek baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi ExchangeTraded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan Efek Beragun Aset (EBA),” paparnya, Kamis (29/10).

Target tersebut akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat. Adapun kegiatan ini akan dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang dilakukan secara online maupun offline.

Sementara itu, BEI secara berkesinambungan akan memberikan dukungan pengembangan, serta kepatuhan Anggota Bursa (AB) dan partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.

Mempertimbangkan seluruh target dan rencana kegiatan BEI pada tahun 2021, proyeksi total pendapatan yang dibidik BEI sebesar Rp 1,12 triliun. Jumlah ini meningkat 17,36% dibandingkan total pendapatan RKAT 2020 yang telah direvisi yaitu Rp957,54 miliar.

Sementara itu, proyeksi atas biaya usaha BEI untuk tahun 2021 adalah Rp960,91 miliar. Sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp162,87 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp43,15 miliar maka perkiraan perolehan laba bersih BEI pada tahun 2021 dipatok di Rp119,72 miliar.

Recent Posts

IPW: Aduan TNI atas Ferry Irwandi tidak Memiliki Legal Standing Sesuai Ketentuan Hukum

MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan pengaduan dari Dansatsiber TNI atas diri Aktivis…

28 menit yang lalu

Kemenperin Dukung Percepatan Transformasi IKM Fesyen Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Industri fesyen kini menjadi salah satu sektor yang memiliki pengaruh besar terhadap…

2 jam yang lalu

Sinergi BPJPH dan BGN, Pertegas Komitmen Pemerintah tentang Standar Halal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memandang nota kesepahaman kerja sama penyelenggaraan jaminan produk halal antara…

11 jam yang lalu

DPR Akui Amarah Rakyat Sebagai Peringatan Keras

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman berbicara soal meningkatnya kritik…

14 jam yang lalu

DPR Pangkas Rp260 Miliar per Tahun, Transformasi Jangan Berhenti di Senayan

MONITOR, Jakarta - Keputusan DPR RI memangkas sejumlah tunjangan, termasuk tunjangan perumahan sebesar Rp 50…

16 jam yang lalu

Soroti Tragedi Vian Ruma, DPR Ingatkan Pentingnya Perlindungan Aktivis Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya…

16 jam yang lalu