INTERNASIONAL

Kasus Covid-19 Naik, Yordania Tutup Sekolah Hingga Rumah Ibadah

MONITOR, Amman – Mulai Kamis (17/9/2020) nanti, Yordania akan menutup sekolah, tempat ibadah, restoran dan pasar umum selama dua pekan sebagai bagian dari pembatasan lanjutan setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

“Keputusan itu diambil melalui rapat kabinet saat kerajaan berjuang mencegah penyebaran pandemi yang tak terkontrol. Kita hidup dalam kondisi yang tidak biasa,” ungkap juru bicara Pemerintah Yordania, Amjad Adailah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Yordania, Saad Jaber, mengatakan pemerintah sedang berupaya menghindari penguncian nasional secara ketat seperti pada musim semi. Saat itu, virus terkendali karena hanya ada sedikit kasus per harinya.

“Langkah-langkah ini memang keras, tetapi kami berharap hal itu akan mengurangi penularan sekaligus mencegah wabah besar yang akan menyebabkan penguncian total dan menimbulkan dampak bencana,” katanya.

Pembatasan Covid-19 di Yordania dicabut pada Juni 2020 lalu. Setelah itu, dua juta anak-anak kembali bersekolah dan penerbangan internasional kembali beroperasi pada September 2020 ini.

Akibatnya, sejak Jumat (11/9/2020) infeksi melonjak ke puncaknya dengan lebih dari 200 kasus per hari. Pemerintah mencatat 252 kasus baru pada Minggu (13/9/2020), angka tersebut menjadi jumlah harian tertinggi sejak virus asal China itu muncul pada awal Maret 2020 lalu.

Hingga kini, Yordania melaporkan 3.528 kasus Covid-19 dan 25 kematian.

Perdana Menteri (PM) Yordania, Omar al Razzaz, berharap negaranya dapat menghindari penguncian total. Ekonomi Yordania kini diprediksi bakal anjlok sekitar lima persen tahun ini, yang berpotensi menjadi penyusutan terbesar sejak 1990.

Para pejabat menyalahkan resepsi pernikahan dan pertemuan sosial dengan kerumunan besar, yang kini telah dilarang atas penularan cepat Covid-19.

Otoritas juga menerapkan hukuman penjara 14 hari bagi pelanggar aturan Covid-19. Lebih dari 4.000 kios ditutup karena melanggar aturan kesehatan terkait penggunaan masker.

“Tindakan tak bertanggungjawab dari sejumlah pertemuan dan resepsi pernikahan berdampak pada semua orang,” ujar Jaber.

Sumber: Reuters

Recent Posts

Indonesia dan Saudi Sepakat Perketat Standar Istithaah Kesehatan Jamaah untuk Sukseskan Haji 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf, melakukan kunjungan resmi…

57 menit yang lalu

Amran Sulaiman Masuk Daftar Menteri Terbaik, Kinerja Pertanian Diapresiasi Publik di Kabinet Merah Putih

MONITOR, Jakarta - Satu tahun sudah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming…

2 jam yang lalu

LSAK Persilakan Eks Pegawai Kembali ke KPK, Asal Taat pada Pimpinan

MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) menanggapi rencana sejumlah mantan pegawai Komisi Pemberantasan…

2 jam yang lalu

Cegah Kekerasan Sejak dari Sekolah, PSIPP ITB Ahmad Dahlan Gencarkan Edukasi Ramah Anak

MONITOR, Depok - Kekerasan di lingkungan pendidikan masih menjadi persoalan serius yang perlu mendapat perhatian…

3 jam yang lalu

Siswa MAN IC Pekalongan Ciptakan Lampu Relaksasi dari Limbah Jagung

MONITOR, Jakarta - Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Pekalongan, Ryan Zakinnaja…

5 jam yang lalu

Ibu Hamil Ditandu Sejauh 7 Km Akibat Jalan Rusak, Komisi V DPR Minta Pemda Proaktif

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan keprihatinan…

7 jam yang lalu