Categories: BERITAMEGAPOLITAN

Warga Warakas Tuntut Kemensos Segera Salurkan Bansos

MONITOR, Jakarta – Warga Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menuntut Kementerian Sosial (Kemensos) RI, segera menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) secepatnya. Sebab, sampai saat ini mereka belum memperoleh bantuan yang menjadi haknya.

Padahal, warga sudah menahan lapar karena telah menjalani Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) sejak 10 April 2020 lalu.

“Ini urusannya soal perut rakyat. Bansos harus diberikan secepatnya,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik pada wartawan, Rabu (13/5).

Taufik mengatakan, pada tahap awal Warakas hanya mendapat bantuan 9 paket. Kemudian, di tahap kedua menurun menjadi 8 paket. Kemudian oleh warga dikembalikan, karena tidak sesuai dengan data yang ada.

“Seharusnya, berdasarkan data jumlah bansos yang diberikan untuk warga Warakas adalah 7.023 KK. Itu mengacu pada data yang ada di Pemda DKI,” kata Taufik.

Ditempat terpisah, Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Warakas Zaenal Arifin mengatakan, peristiwa seperti ini baru pertama kali. Bantuan sosial dari Kemensos tidak kunjung datang. Sementara bansos dari Pemprov DKI Jakarta lebih tepat sasaran.

“Bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta kita tak ada masalah, kita ada 7.023 KK yang dapat kita pahami sebagai orang miskin,” ujarnya, di Kantor Kelurahan Warakas, Senin (11/5) lalu.

Kata Zaenal, jumlah itu berdasarkan rekapitulasi dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Pusdatin Jamsos DKI Jakarta yang sudah ditetapkan oleh Kemensos.

Namun anehnya pada saat pendistribusian bansos sembako dari Kemensos kepada warga Kelurahan Warakas, angka tersebut menurun drastis dan jumlahnya tidak wajar.

“Tahapan bantuan Presiden melalui Kementerian Sosial itu yang kita permasalahkan. Pada saat ini (jumlahnya) muncul angka sembilan (KK),” ungkap Zaenal.

Kejanggalan tersebut dirasakan sejak tanggal 1 Mei 2020 silam. LMK Warakas pun berusaha melaporkan ke Sudin Sosial Jakarta Utara, Dinas Sosial DKI Jakarta, dan Kemensos RI.

Namun hingga saat ini belum ada jawaban yang memuaskan mengapa hanya ada sembilan KK saja yang tercatat sebagai penerima bansos sembako dari Kemensos.

“Jangan kami dong yang dikorbankan. Kami meminta garansi dari pemerintah DKI hak kami pada tahapan pertama,” pungkasnya.

Recent Posts

Raih Rekor MURI, 1.450 Mahasiswa Asing dari 50 Negara Daftar di UIN Surakarta

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menorehkan sejarah baru di…

18 menit yang lalu

Jelaskan Gaji Secara Rinci ke Publik, DPR Dinilai Tunjukkan Keterbukaan

MONITOR, Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari The London School of Public Relations (LSPR Communication…

7 jam yang lalu

Balita Meninggal Akibat Infeksi Cacing, Puan Minta RT Proaktif Tinjau Warga yang Butuh Cek Kesehatan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi kematian seorang anak bernama Raya di…

7 jam yang lalu

Kementerian UMKM Gandeng HDCI Kampanyekan Produk Lokal Otomotif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) resmi menjalin kerja sama dengan…

10 jam yang lalu

Puan Tegaskan Tunjangan Diberikan ke DPR Sebagai Kompensasi Rumah Jabatan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi berbagai kritik publik terkait tunjangan perumahan…

10 jam yang lalu

Wakil Panglima TNI Terima Audiensi Wakil Kepala BRIN Bahas Kerja Sama Riset dan Inovasi Pertahanan

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menerima audiensi Wakil Kepala…

12 jam yang lalu