PERTANIAN

Cabai Melimpah di Jateng, Kementan Bantu Distribusi Antar Wilayah

MONITOR, Jakarta – Pandemi Covid-19 tidak dipungkiri berpengaruh pada distribusi pangan. Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah menyebabkan produsen pangan mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil panen karena daya serap pasar saat ini rendah.

Meskipun pasar buka tetapi pedagang membatasi volume penjualannya karena pengunjung berkurang, rumah makan dan warteg banyak yang tutup sehingga sangat berdampak pada penyerapan komoditas cabai di pasar.

Saat ini, wilayah Jateng dan Jatim memasuki musim panen cabai, yang salah satu pasar utamanya wilayah Jakarta. Rendahnya serapan di pasar mengakibatkan cabai di petani menumpuk, bahkan untuk cabai merah keriting (CMK) di tingkat petani jatuh sampai di bawah Rp 10.000/kg.

Untuk meningkatkan serapan cabai khususnya CMK di Jateng, perlu didistribusikan ke luar Jawa terutama Sumatera yang konsumsi CMK-nya cukup besar.

Salah satu upaya Kementan untuk mengatasi anjloknya harga cabai di petani, sebanyak 13,5 ton CMK dari Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah telah didistribusikan ke Sumatera Barat dan Jambi dengan menggunakan kendaraan truk sejak hari Kamis (23/4/2020).

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri mengatakan, saat ini musim panen cabai di Jawa Tengah terutama di Magelang dan Temanggung.

Namun, karena kondisi pandemi ini membuat pasar menjadi lesu, sementara tanaman cabai tetap berproduksi dan hasil panen petani harus terserap.

“Kita harapkan dengan pengiriman cabai dari sentra produksi ke luar Jawa ini agar suplai dan kebutuhan seimbang sehingga dapat mendongkrak harga di petani, dan petani tetap semangat menanam,” ungkapnya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, di tengah kondisi pandemi sekarang ini, petani harus tetap bergairah dengan cara menjaga agar harga tidak anjlok.

“Salah satu stimulus yang kita berikan memfasilitasi transportasi pangan agar hasil panen petani dapat terserap oleh pasar,” ungkap Agung dalam diskusi daring, Kamis (23/4/2020).

Sebelumnya dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan pasokan dengan memperlancar distribusi bahan pangan pokok. Upaya ini dilakukan untuk membantu petani mendapatkan harga jual yang menguntungkan, dan konsumen membeli dengan harga layak.

Recent Posts

Sertifikasi Halal, Peningkatan Omset, dan Proteksi Konsumen

MONITOR, Jakarta - Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik…

33 menit yang lalu

Peresmian Rumah BUMN Pekanbaru, Langkah Pasti Erick Thohir Berdayakan UMKM Lokal

MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN, Erick Thohir secara konsisten mengambil langkah untuk memberdayakan UMKM lokal…

1 jam yang lalu

Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam Bentuk Diskriminasi terhadap Pelaku Usaha Kecil

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menegaskan larangan agar toko kelontong…

2 jam yang lalu

Siswa MTsN 1 Pati Raih Medali Emas dan Perak Olimpiade Matematika Internasional di Thailand

MONITOR, Jakarta - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati memboyong dua medali emas…

2 jam yang lalu

BNI Investor Daily Summit 2023, Ini Pesan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berpendapat kerja sama tim menjadi hal krusial dalam menjaga…

3 jam yang lalu

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

3 jam yang lalu