Jumat, 29 Maret, 2024

Cabai Melimpah di Jateng, Kementan Bantu Distribusi Antar Wilayah

MONITOR, Jakarta – Pandemi Covid-19 tidak dipungkiri berpengaruh pada distribusi pangan. Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah menyebabkan produsen pangan mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil panen karena daya serap pasar saat ini rendah.

Meskipun pasar buka tetapi pedagang membatasi volume penjualannya karena pengunjung berkurang, rumah makan dan warteg banyak yang tutup sehingga sangat berdampak pada penyerapan komoditas cabai di pasar.

Saat ini, wilayah Jateng dan Jatim memasuki musim panen cabai, yang salah satu pasar utamanya wilayah Jakarta. Rendahnya serapan di pasar mengakibatkan cabai di petani menumpuk, bahkan untuk cabai merah keriting (CMK) di tingkat petani jatuh sampai di bawah Rp 10.000/kg.

Untuk meningkatkan serapan cabai khususnya CMK di Jateng, perlu didistribusikan ke luar Jawa terutama Sumatera yang konsumsi CMK-nya cukup besar.

- Advertisement -

Salah satu upaya Kementan untuk mengatasi anjloknya harga cabai di petani, sebanyak 13,5 ton CMK dari Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah telah didistribusikan ke Sumatera Barat dan Jambi dengan menggunakan kendaraan truk sejak hari Kamis (23/4/2020).

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri mengatakan, saat ini musim panen cabai di Jawa Tengah terutama di Magelang dan Temanggung.

Namun, karena kondisi pandemi ini membuat pasar menjadi lesu, sementara tanaman cabai tetap berproduksi dan hasil panen petani harus terserap.

“Kita harapkan dengan pengiriman cabai dari sentra produksi ke luar Jawa ini agar suplai dan kebutuhan seimbang sehingga dapat mendongkrak harga di petani, dan petani tetap semangat menanam,” ungkapnya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, di tengah kondisi pandemi sekarang ini, petani harus tetap bergairah dengan cara menjaga agar harga tidak anjlok.

“Salah satu stimulus yang kita berikan memfasilitasi transportasi pangan agar hasil panen petani dapat terserap oleh pasar,” ungkap Agung dalam diskusi daring, Kamis (23/4/2020).

Sebelumnya dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan pasokan dengan memperlancar distribusi bahan pangan pokok. Upaya ini dilakukan untuk membantu petani mendapatkan harga jual yang menguntungkan, dan konsumen membeli dengan harga layak.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER