MONITOR, Jakarta – Di Jakarta ternyata ada wilayah yang jumlah penduduknya sudah over load alias melebihi kapasitas. Wilayah tersebut adalah Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Pada sensus kependudukan oleh Kantor Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI, saat ini jumlah penduduk di wilayah tersebut kurang lebih mencapai 170.000 jiwa. Pada sensus 2016 lalu 154.813 jiwa.
Melihat hal ini, Kalangan Wakil Rakyat Jakarta, melalui komisi A DPRD DKI, meminta pihak Pemprov DKI segara melakukan pemekaran terhadap Kelurahan Kapuk Tersebut.
“Kami kira dengan jumlah penduduk yang sudah mecapai 170.000 jiwa sudah tepat kalau Kelurahan Kapuk dimekarkan,” ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua Kepada MONITOR, Senin (25/11).
Dikatakan Inggard, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan melalui Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah (Aspem Sekda) Provinsi DKI sudah setuju Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cangkareng, Jakarta Pusat dimekarkan.
“Pemekaran itu kan tujuannya agar pelayanan umum untuk masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik, sesuai pelayanan di kelurahan yang ideal jumlah penduduk dan luas wilayahnya,” terang Inggard.
Lebih lanjut politisi Partai Gerindra ini mengatakan, pemekaran Kelurahan Kapuk telah menjadi aspirasi tokoh masyarakat yang disampaikan anggota DPRD.
“Aspirasi tokoh-tokoh masyarakat itu juga sesuai dengan kajian yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Peranhkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat,” ujarnya.
Inggard pun menyebut apabila melihat angka alokasi anggaran di wilayah Kapuk untuk pelayanan cukup besar.
“Jadi hitungannya alokasi anggaran pelayanan untuk Kelurahan Kapuk saat ini sama dengan alokasi anggaran pelayanan untuk tiga kelurahan. Inikan tinggi sekali. Saya kira lebih baik di mekarkan saja, pelayanan pun lebih maksimal nantinya,” pungkasnya.
