PERTANIAN

Kementan Minta Semua Pihak Mewaspadai Benih Bawang Putih Oplosan

MONITOR, Jakarta – Memasuki musim penghujan bulan Oktober/November tahun ini, Kementerian Pertanian gencar mengingatkan semua pihak terutama dinas pertanian, petani dan pelaku usaha yang akan menanam bawang putih agar lebih waspada dan hati-hati dalam membeli benih bawang putih. Jangan sampai benih yang dibeli tidak seragam alias dioplos antara yang sudah siap tanam dengan benih yang belum siap tanam. Dikhawatirkan, jika benih oplosan tersebut ditanam akan merugikan petani karena pertumbuhannya tidak optimal, bahkan bisa tidak tumbuh sama sekali.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, secara tegas mengingatkan agar jangan ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan sesaat dengan melakukan modus pengoplosan benih bawang putih. “Tindakan mengoplos benih, antara yang sudah patah dorman dengan calon benih yang belum patah dormansi sangat merugikan petani. Ini sungguh perbuatan yang tidak layak karena sama saja menzholimi petani,” ujar Dirjen di Kementan yang akrab dipanggil Anton tersebut. Menurutnya, benih bawang putih yang belum siap tanam atau belum patah dormansi, kalau dipaksa ditanam di lahan, akibatnya bisa fatal. “Petani bisa merugi karena ternyata benih yang ditanam tidak tumbuh. Yang tumbuh hanya yang sudah patah dormansi alias siap tanam,” terangnya.

“Ini sangat penting kami ingatkan, terutama kepada dinas-dinas yang sedang pengadaan benih bawang putih tahun ini. Mengapa? Baru-baru ini saya menemukan sendiri secara langsung bukti adanya benih yang terindikasi oplosan di sebuah daerah. Bukan tidak mungkin indikasi serupa terjadi di daerah-daerah lain,” kata Anton tanpa menyebut lokasi yang dimaksud. “Tolong para petugas jangan sampai lengah untuk lebih jeli dan teliti sebelum menerima benih dari penyedia atau dari penangkar. Libatkan petugas pengawas benih tanaman (PBT) di masing-masing daerah. Selain itu petugas dari level pusat hingga daerah harus paham betul bagaimana membedakan benih yang sudah patah dormansi dengan yang belum,” tambahnya.

Anton menduga, margin harga yang lumayan tinggi antara calon benih yang belum patah dorman dengan yang sudah patah dorman, membuat oknum-oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan pengoplosan benih bawang putih. “Bakal benih yang belum patah dorman atau belum tumbuh bakal tunas, harganya tentu jauh lebih murah. Katakan selisihnya Rp 10 ribu saja, berapa keuntungan yang akan diraup oleh oknum tersebut jika pengadaannya mencapai puluhan bahkan ratusan ton?” ungkapnya. “Yang paling dirugikan tentu adalah petani dan program pemerintah selanjutnya bisa terganggu. Kami tak segan-segan menindak tegas siapapun yang main-main dengan benih bawang putih.Kalau jelas terbukti akan kami laporkan ke aparat penegak hukum,” tukas Anton serius.

“Kepada panitia pengadaan benih bawang putih agar berhati hati jangan sampai mendapatkan benih lokal oplosan. Langkah untuk antisipasi hal ini adalah dengan mengambil sampel sebanyak banyaknya. Gampangnya, apabila benih bawang putih tersebut benar-benar dipanen dalam satu periode tanam yang sama, mestinya dormansinya juga sama. Apabila satu umbi sudah putus dorman maka semua umbi atau siungnya pasti telah putus dorman juga,” terang Anton

Anton menambahkan, pihaknya selalu menekankan prinsip LADORFISIO sebagai pedoman dalam memeriksa kualitas benih bawang putih. Ladorfisio adalah akronim dari Cek keaslian label (LA), cek dormansi (DOR), cek fisik (FI), cek siung (SI) serta cek oplosan (O). “Semua aspek Ladorfisio harus terpenuhi. Kalau ada satu saja tidak terpenuhi, misalnya ditemukan adanya benih oplosan maka dipastikan hasil tanamnya nanti tidak akan optimal. Sekali lagi, tolong semua pihak berhati-hati,” pungkas Anton.

Direktur Perbenihan Hortikultura Sukarman pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa putus dormannya sebuah benih bawang putih dicirikan dengan munculnya tunas di dalam siung calon benih.

“Apabila siung bawang dipebelah melintang, akan terlihat tunas tumbuh, benih bawang putih yang siap tanam adalah apabila tunasnya tumbuh lebih dari separuh panjang siung” tambah Sukarman. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan pembinaan ke para penangkar dan calon penangkar benih bawang putih di sentra sentra produksi bawang putih untuk lebih berhati hati menyediakan benih supaya tidak timbul masalah hukum di kemudian hari.

“Sesegera mungkin saya akan datangi Kabupaten yang saat ini menjadi sentra benih bawang putih nasional seperti Temanggung, Magelang, Karanganyar, Lombok Timur untuk diberikan pembinaan dan pendampingan kepada para penangkar dan calon penangkar benih bawang putih bersama BPSB dan Dinas Pertanian setempat,” pungkas Sukarman.

Recent Posts

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

19 menit yang lalu

Sekjen Kemenag: Izin Prodi S3 UIN Pekalongan Segera Terbit

MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…

2 jam yang lalu

Karantina Lampung Tahan Ratusan Kilogram Daging Celeng

MONITOR, Lampung Selatan – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung menahan ratusan kilogram…

2 jam yang lalu

Digelar Serentak, 28 Ribu Jemaah Ikuti Launching Senam Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Launching Senam Haji Indonesia. Kegiatan yang dipusatkan di…

3 jam yang lalu

Gelar Pesta Prestasi 2024, Kemenpora Berikan Penghargaan Bagi Kreativitas dan Prestasi Anak Muda Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menyelenggarakan Pesta Prestasi…

5 jam yang lalu

Badan Kerohanian Kristen/Katolik Jasa Marga Rayakan Ibadah Paskah 2024 dengan Berbagi Kasih Sosial ke Panti Asuhan

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui Badan Kerohanian Kristen/Katolik (BKK) Jasa Marga,…

5 jam yang lalu