Menko Polhukam Wiranto sesaat sebelum diserang oleh seorang pria di Pandeglang
MONITOR, Jakarta – Isu radikalisme heboh mengemuka usai Menko Polhukam Wiranto ditusuk orang tak dikenal. Polisi menduga pelaku merupakan jaringan dari organisasi teroris ISIS. Sebab, ancaman teror ini terjadi menjelang agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Ya, teror ancaman masih menjadi momok di negeri ini. Siapa saja bisa menjadi pelaku teror, dan siapa saja bisa menjadi target serangan. Ind Police Watch (IPW) melihat kasus ini sangat menjanggal. Kenapa harus Wiranto yang diserang?
Ketua Presidium IPW Neta S. Pane menilai, selama ini Wiranto tidak pernah ‘bersentuhan’ dengan kasus terorisme dan bukan target yang sesungguhnya. Nama Wiranto hanya satu kali disebut sebagai target. Itu pun muncul usai pilpres 2019 pasca terjadinya kerusuhan 22 dan 23 Mei 2019 lalu.
“Kami merasa prihatin dengan kasus penusukan ini dan merasa kasihan dengan Wiranto, karena terjadi setelah partai yang dibangunnya tidak lolos ke DPR dan kabinet Jokowi akan berakhir dan kabinet baru akan dibentuk Jokowi,” ujar Neta Pane, Jumat (11/10).
Ia menilai, sesungguhnya apa yang tersirat dari kasus penusukan ini adalah ancaman keamanan yang masih menjadi momok menakutkan di negeri ini. Adanya kasus ini, disebut Neta, semakin melegistimasi bahwa terorisme jaringan ISIS ada dimana-mana di negeri ini.
“Tidak hanya di kota-kota besar, di pedalaman juga mereka bisa beraksi secara cepat dengan peralatan teror seadanya,” terangnya.
Neta berpandangan, kasus penyerangan ini tentu akan berdampak pada sikap politik Jokowi, baik menjelang pelantikan presiden maupun dalam penyusunan kabinet. Namun ia meyakini kasus tersebut tidak akan mengganggu situasi keamanan yang makin kondusif di Indonesia menjelang pelantikan presiden maupun penyusunan kabinet.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendorong terjadinya perputaran ekonomi yang…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian…
MONITOR, Malang - Keterbatasan suplai irigasi selama bertahun-tahun menjadi tantangan utama para petani di Desa…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri upacara peringatan detik-detik Proklamasi dalam rangka…
MONITOR, Jakarta - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal…
MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan sebanyak 320.504 kendaraan meninggalkan…