Categories: PERTANIAN

Kementan Lakukan Uji Mutu Agar Kualitas Produk Pangan Terjamin

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus menjamin kualitas suatu produk hasil pertanian. Langkah yang dilakukan yakni melakukan analisis atau pengujian mutu, baik secara manual dan melalui pemanfaatan alat tertentu seperti dilakukan di laboratorium.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Gatut Sumbogodjati menyatakan untuk mendapatkan ketepatan hasil analisis dan hasil uji yang valid terpercaya, maka pengujian mutu harus dilakukan di laboratorium pengujian yang telah menerapkan sistem jaminan mutu.

“Laboratorium pengujian nggak boleh sembarangan, harus sudah menerapkan SNI ISO IEC 17025: 2017 dan telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN, red),” demikian ujar Gatut di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Tidak hanya proses pengujian di laboratoriumnya, sambung Gatut, pada saat di lapangan perlu Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang terampil dan kompeten. Contoh yang diambil syaratnya harus representative (mewakili) suatu produk untuk diuji di laboratorium pengujian.

“Jadi PPC ini merupakan ujung tombak dalam mekanisme penerapan jaminan mutu hasil pertanian,” terangnya.

Kepala Subdirektorat Mutu dan Standardisasi, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementan, Muhammad Gazali menuturkan dalam prakteknya tim Pusat (Kementan) bersama dengan Dinas Pertanian telah melakukan pengambalian sampel komoditas tanaman pangan. Hasil dari sampel yang diambil tersebut laku dibawa ke Laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut kandungannya.

“Tapi perlu diingat laboratoriumnya harus yang terakreditasi oleh KAN serta telah menerapkan SNI ISO IEC 17025: 2017,” ujarnya.

“Saat itu kami ambil contoh di beberapa tempat. Kalau jagung yang hibrida NK212, kami ambil Poktan dari Sumber Rejeki di Kab. Barito Utara, Prov. Kalimantan Tengah. Dengan instrument uji LC MS/MS hasilnya aflatoksin B1, B2, G1, dan G2 tidak terdeksi (dengan batas ambang 1,5 ppb, red),” pinta Gazali.

Kemudian untuk beras, sebut Gazali, tim mengambil sampel varietas Siam Mayang yang ada di poktan Budi Bakti di Desa Gambah Dalam, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Yang dianalisa saat itu Pestisida, elemen-elemen, proksimat, dan sulfur florida.

Gazali menyebutkan hasil analisa menunjukkan Pestisida dengan bahan aktif karbaril, dinotefuran, flutolanil, cis-chlordane dan trans-chlordane tidak terdeteksi. Elemen-elemen ujiseperti dichlorvoa, cadmium, timbal, dan natrium tidak terdeteksi. Hanya kandungan besi 3,84 ppm (dengan nilai ambang batas 1 ppm).

“Kalau untuk kedelai pernah diuji varietas Anjasmoro di Poktan Cinta Mukti yang berlokasi di Kabulaten Bandung Barat, Jawa Barat. Hasil analisanya tes berat yakni 799,6 g/L, kadar air 10,8%, biji rusak 3,55%, biji warna lain tidak terdeteksi, benda asing tidak terdeteksi, biji kerut tidak terdeteksi,” bebernya.

“Untuk uji logam berat yakni Pb, Cd, As, Sn, Hg rata-rata dibawah 0,17 ppm, uji GMO yang bernilai negative, serta uji bahan aktif residu pestisida yang tidak terdeteksi,” tambah dia.

Gazali menegaskan apa yang diungkapkan ini, sebagai gambaran bahwa bisa menguji mutu dari produk pangan seperti apa. Tentunya Kementan ingin memastikan bahwa produk yang dikonsumsi ini sehat dan aman bagi tubuh.

“Kementan akan terus melakukan uji mutu agar masyarakat tahun standar yang seperti apa yang aman dan layak untuk dikonsumsi,” pungkas Gazali.

Perlu diketahui, uji mutu sebagai dasar pengembangan standardisasi agar terjamin mutu produk dalam kemasan. Produk ini tentunya harus mendapatkan registrasi produk segar asal tumbuhan. Uji mutu produk tanaman pangan selama ini baru dilakukan pada komoditas beras, jagung dan kedelai.

Recent Posts

Perencanaan Program Kehumasan, Karocan Kemenag: Kolaborasi, Jangan Ada Ego Sektoral

MONITOR, Jakarta - Peningkatan citra Kementerian Agama (Kemenag) tidak terlepas dari proses perencanaan maupun implementasi…

56 menit yang lalu

Dunia Islam Diharapkan Dukung Aksi Solidaritas Pro Palestina Mahasiswa di AS

MONITOR, Jakarta - Pengamat geopolitik Tengku Zulkifli Usman mengatakan, aksi solidaritas mahasiswa pro Palestina yang…

2 jam yang lalu

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menggelar kegiatan Pertamina Goes to Campus (PGTC) di…

2 jam yang lalu

Hardiknas 2024, PJN Minta Pemerintah Tingkatkan Kreatifitas Pelajar

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara menginginkan negara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia…

3 jam yang lalu

Hardiknas 2024, Menag: Merdeka Belajar Memanusiakan Manusia, Lanjutkan!

MONITOR, Jakarta - Menag Yaqut Cholil Qoumas mendukung kelanjutan program Merdeka Belajar. Menurutnya, semangat program…

4 jam yang lalu

Pendidikan Bukan Hanya soal Pengetahuan tapi Penanaman Nilai-nilai Moral dan Spiritual

MONITOR - Pendidikan bukan hanya tentang akumulasi pengetahuan, tetapi juga tentang penanaman nilai-nilai moral dan…

4 jam yang lalu