BERITA

Ketua DPRD Kota Cirebon Ingatkan Musuh Bangsa Saat Ini

MONITOR, Jakarta – Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno mengatakan salah satu musuh bangsa saat ini adalah disintegrasi dan terorisme, yang berujung pada keinginan merubah ideologi bangsa.

“Ke depan, kita bukan lagi dihadapkan dengan banyaknya moncong meriam, rudal, pesawat, tank atau serangan tentara asing, tidak. Akan tetapi ada tiga masalah besar ke depan yang menjadi tanggungjawab kita, salah satunya adalah soal disintegrasi dan terorisme itu,” ucap Edi dalam keterangan tertulisnya, saat dialog bertajuk ‘Semangat Kemerdekaan Dalam Memperkuat Kebangsaan di Kota Cirebon, Selasa (20/8).

Tidak hanya itu, politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa masalah besar lainnya yang menjadi ancaman atau musuh bangsa adalah soal korupsi.
Menurut Edi, persoalan korupsi ujungnya adalah memiskinkan bangsa dan menciptakan budaya yang korup.
Karenanya, harus diatasi dan dilawan untuk tujuan mempercepat proses kesejahteraan 
Persoalan lainnya, lanjut Edi, adalah soal ancaman narkoba yang sudah menjadi musuh dan ancaman dunia. 

“Bahkan sudah masuk RT/RW yang pada intinya adalah merusak masa depan bangsa, kemudian menurunkan tingkat kesehatan dan kecerdasan sehingga pada ujungnya akan mudah terjajah oleh budaya dan pengaruh yang dapat melemahkan anak bangsa,” papar dia.

Edi juga mengatakan bahwa, ada dua subtansi dari makna kemerdekaan atas bangsa Indonesia saat ini. Pertama, imbuhnya, mengenang dan menghargai perjuangan para pahlawan.
Kedua, lanjut dia, adalah memaknai era setelah kemerdekaan yang dihantarkan oleh para pendiri bangsa, khususnya proklamator sampai pintu gerbang kemerdekaan untuk kemudian mengisi kemerdekaan itu dengan apapun profesinya dan melanjutkan era yang dihadapi sekarang. 

“Tantanganya adalah harus keluar dari kemiskinan, kebodohan, masalah penggangguran dan percepatan kesejahteraan,” ujarnya.

Selain itu, kata dia lagi, harus memahami dan mengerti tentang tantangan zaman atau musuh bangsa dan negara. 
“Subtansi kemerdekaan itu hendaknya dirubah menjadi sebuah motivasi atau semangat merdeka,” tegasnya. 

Dikatakannya, para pendiri bangsa telah membuat komitmen atau konsensus, kesepatakan bangsa. Kesepakatan itu adalah pertama, menyepakati landasan ideologi, yang digali para pendiri bangsa.
“Yang cocok adalah Pancasila. Landasan itu sebagai sebuah pandangan hidup dan cita cita besar bangsa Indonesia,” kata dia.

“Sebagaimana kita tahu di dunia ini hanya Indonesia yang lebih dari puluhan ribu pulau yang menjadi kesatuan dari ujung barat Aceh sampai ujung timur Papua menjadi satu bagian tak terpisahkan,” pungkasnya.

Recent Posts

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

10 menit yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

53 menit yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

4 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

4 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

6 jam yang lalu

Sekjen Kemenag: Izin Prodi S3 UIN Pekalongan Segera Terbit

MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…

8 jam yang lalu