POLITIK

Ingin Gabung Koalisi Jokowi, TKN Ingatkan Jangan Sekedar Kepentingan

MONITOR, Jakarta – Koalisi Adil Makmur sudah bubar. Namun sampai saat ini, belum ada satupun partai politik dari Koalisi Adil Makmur yang menyatakan secara resmi bergabung dengan koalisi Jokowi.

Melihat hal ini, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Irma Suryani Chaniago, mengatakan, pada dasarnya TKN menerima siapapun yang ingin bergabung bersama Jokowi-Ma’ruf Amin untuk membangun bangsa ini lebih baik. Hanya saja pihaknya mengingatkan ketika menyatakan bergabung jangan hanya sekadar untuk kepentingan politik praktis.

“Politik memang dinamis, tetapi tentu tidak boleh juga hanya menggunakan politik praktis dan pragmatis saja atau politik kepentingan tetapi partai politik juga sebaiknya menggunakan politik etis dan elegance juga,” kata Irma.

Menurut dia, bergabungnya lawan politik merupakan hal yang sah-sah saja. Tetapi, kata dia, harga diri dan komitmen terhadap apa yang selama ini diyakini juga harus menjadi dasar pijakan pengambilan keputusan.

Misalnya saat kampanye melakukan fitnah, SARA, dan hoaks yang TSM masak kemudian karena kepentingan kursi dijilat kembali semua yqng dimuntahkan,” ucap Irma.

Irma pun berpandangan, rekonsiliasi adalah komitmen kebersamaan dalam membangun bangsa, tidak harus dengan bagi-bagi kursi. Mengingat, menurutnya, pemerintahan yang kuat dan amanah harus didampingi dengan oposisi yang konstruktif.

“Kursi menteri, posisi, jumlah, dan siapa itu adalah prerogatif Presiden,” tutur Irma.

Terpisah anggota TKN Achmad Baidowi mengungkapkan internal Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Presiden Jokowi tidak pernah memutuskan menerima partai opisisi yang coba merangsek ke kabinet pemerintahan.

“Ada juga yang berpandangan jangan-jangan nantinya malah menjadi ‘duri dalam daging’,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, saat ini pihaknya sedang mewaspadai adanya agenda politik di balik menyeruaknya isu parpol pro-Prabowo Subianto di pilpres lalu merapat ke Jokowi.

“Tentu jangan sampai koalisi ibarat itu kaki kanan di dalam kaki kiri di luar alias main dua kaki,” ujar Awiek sapaan akrabnya

Menurut dia, hal yang paling diharapkan adalah koalisi yang kompak dalam mengawal program dan kebijakan pemerintah yang prorakyat serta semangat untuk menjaga persatuan bangsa.

“Diajak atau tidaknya, semua bergantung ke Pak Jokowi selaku presiden terpilih,” pungkasnya.

Recent Posts

Wamen Helvi Tekankan Pentingnya Penguatan Permodalan bagi UMKM untuk Naik Kelas

MONITOR, Jawa Timur - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menegaskan…

23 menit yang lalu

UPH Apresiasi 501 Mahasiswa yang Torehkan Prestasi di UPH Awards 2025

MONITOR, Jakarta - Di tengah dinamika dan tantangan dunia pendidikan tinggi, Universitas Pelita Harapan (UPH)…

2 jam yang lalu

Puan Pastikan DPR Akan Segera Kaji Isu Utang Whoosh dengan Pemerintah

MONITOR, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani menanggapi soal polemik utang…

3 jam yang lalu

Puan soal Pemberian Gelar Pahlawan Bagi Soeharto, Harus Dikaji Secara Cermat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal pro kontra pemberian gelar pahlawan…

4 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Regulasi Pengelolaan Dana Sosial Keagamaan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan perhatian khusus pada pengelolaan dana sosial keagamaan…

5 jam yang lalu

Dukungan DPR Terhadap Putusan MK soal AKD Tak Lepas dari Kepemimpinan di Parlemen

MONITOR, Jakarta - Aktivis perempuan dari Sarinah Institute, Luky Sandra Amalia, mengapresiasi sikap DPR yang…

5 jam yang lalu