Prabowo Subianto saat menggelar jumpa pers di Jl Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019).
MONITOR, Jakarta – Pernyataan mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang mengingatkan sejumlah WNI keturunan Arab untuk tidak menjadi provokator terus menjadi perhatian publik.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto misalnya. Ia menilai pernyataan itu rasis dan berpotensi memecah belah masyarakat.
“Kami melihat bahwa pernyataan tersebut bersifat rasis dan berpotensi untuk mengadu domba dan memecah belah antar anak bangsa,” kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/5).
Prabowo berpandangan, pernyataan yang menyinggung ras sejatinya tidak perlu disampaikan di tengah upaya seluruh elemen bangsa menjaga kondusivitas paska pelaksanan pemilu kemarin. Terlebih, pernyataan itu keluar dari tokoh yang dekat dengan lingkaran kekuasaan.
“Hal ini lebih memprihatinkan karena juga terdapat nada ancaman. Kami lihat bahwa ini dilakukan oleh seorang yang dekat dengan lingkaran kekuasaan saat ini. Untuk itu kami menyatakan keprihatinan kami,” ujar mantan Danjen Kopassus tersebut.
Kendati demikian, Prabowo tetap berbaik sangka. Ia meyakini, pernyataan yang disampaikan Hendropriyono tak lebih dari sebuah kehilafan.
“Kami menyampaikan pandangan kami, karena kami yang sering disudutkan dengan dituduh bahwa kami membela suatu aliran Islam garis keras, bahwa kami membela HTI dan sebagainya. Dari tuduhan-tuduhan ini kami anggap sebagai upaya yang tidak menguntungkan kita. Kita ingin suasana kondusif, sejuk,” tegas dia.
Prabowo pun meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan povokatif serta tetap sejuk dalam mengawal proses dan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019.
“Kami mengimbau semua pihak untuk tetap sejuk, tenang, tidak emosional, tidak mengambil tindakan-tindakan di luar hukum. Percaya bahwa kita lakukan semua tindakan tidak dengan grasa-grusu tapi dengan ketenangan, dengan selalu memikirkan kepentingan yang terbaik,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan rasa hormat kepada seluruh guru di…
Oleh: Bobby Ciputra* Apa yang terjadi ketika kekuatan-kekuatan baru dunia berhenti menunggu izin?. Ketika Wakil…
Oleh: Prof. Rusdiana* Peringatan Hari Guru Nasional 2025 mengangkat tema yang sarat makna: “Merawat Semesta…
MONITOR, Malang - Gelaran Halaqah Penguatan Kelembagaan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Senin…
MONITOR, Jakarta - Krisis yang tengah melanda organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama belakangan…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah tengah menyiapkan program hilirisasi ayam terintegrasi yang mulai berjalan tahun depan,…