EKONOMI

Dosen FEB-UHAMKA Bangun Ekonomi Umat dari Masjid

MONITOR, Klaten – Suasana kegembiraan tertampak pada jamaah yang berkumpul di masjid Al-Muttaqien. Muka riang tertanam pada raut muka sekumpulan jamaah yang kebanyakan Ibu-Ibu yang tergabung dalam pengajian majelis taklim dan simpatisan Aisyiyah. Ibu-Ibu dengan niat baik ingin memberikan yang terbaik bagaimana cara mengelola ekonomi masjid dengan teknik ekonomi jamaah.

Pada kegiatan itu, hadir sebagai pemateri Faozan Amar selaku Dosen FEB-UHAMKA dan Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP. Muhammadiyah serta Edi Setiawan selaku Dosen FEB-UHAMKA. Tampak hadir Wahyudi Nasution selaku Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausaahaan yang mensupport acara ini.

Dalam acara yang bertemakan Workshop Ekonomi Masjid ini, Faozan Amar menjelaskan bahwa secara internal masjid memiliki kekuatan lebih dalam membangun ekonomi berbasis jamaah, yakni bagaimana cara pengurus dapat mengkoneksikan ekonomi berbasis jamaah secara digital yang saat ini dikenal sharing ekonomi di sekitar masjid.

Dosen FEB UHAMKA Faozan Amar menyampaikan materi workshop

“Di Klaten sendiri sudah ada beberapa masjid yang mampu terkoneksi dengan jamaah secara real, bahkan sudah mampu membangun ekonomi real berupa seperti travel syariah, BMT, minimarket syariah dll,” ujarnya dalam sesi acara di Klaten
Minggu (10/2).

Tentunya kekuatan ekonomi masjid bisa semakin kuat bila ada faktor eksternal seperti lembaga keuangan (Bank) berbasis syariah ntuk mensuplai berbagai kebutuhan di bidangnya. Sinergitas keduanya penting untuk terus diberdayakan.

“Karena itu sangat penting workshop ini dilaksanakan sebagai bahan masukan bagi masjid yang lain tentang bagaimana peningkatan ekonomi keumatan lewat masjid,” sebut Faozan Amar dalam acara.
Sekretaris Program Studi Manajemen FEB-UHAMKA mengungkapkan dalam acara, saat ini masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah.

Para ibu-ibu peserta Workshop Ekonomi Jamaah tampak antusias mengikuti kegiatan

Di masa kini, masjid pun telah menjelma menjadi tempat pemberdayaan ekonomi umat. Menurut Edi, fungsi baru masjid tersebut harus banyak melibatkan kaum millenial sebagai penerus umat. Hal ini, sebut dia, merupakan fakta yang sangat menggembirakan.

“Banyak start-up nasional dikelola anak muda. Itu sangat menggembirakan, apabila mereka menjadi bagian dari kader-kader masjid yang militan agar mampu memberdayakan ekonomi berbasis masjid,” kata Edi Setiawan.

Senada dengan pemateri. Bagi Wahyudi Nasution selaku tuan rumah, masjid akan makmur, kalau jamaahnya makmur karena itu pemberdayaan ekonomi jamaah masjid merupakan hal penting dan strategis.
Nunung salah satu peserta menyambut antusias pelaksanaan acara ini. Apalagi dalam kegiatan diselingi praktek menyulam yang didampingi Winda sebagai fasilitator yang memiliki Butik Bunda Collection.

Recent Posts

Tambahan Minyak Jadi 2 Liter Dalam Bansos Pangan Merupakan Usulan Pimpinan DPR

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkomitmen mengoptimalkan rencana stimulus ekonomi yang nilainya mencapai Rp 16,23 triliun,…

5 jam yang lalu

Bupati Lumajang Serahkan Bantuan Alsintan, Perkuat Ketahanan Pangan Menjelang Hari Tani Nasional

MONITOR, Lumajang - Bupati Lumajang, Indah Amperawati, secara langsung menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian…

5 jam yang lalu

Jokowi Instruksikan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, Puan: Pemilu Masih Jauh

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons instruksi Presiden ke-7 RI Joko Widodo…

8 jam yang lalu

DPR Soroti Pemangkasan Bantuan KIP, Anak Dari Keluarga Tak Mampu Kehilangan Kesempatan Kuliah

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti menyoroti kebijakan Pemerintah…

9 jam yang lalu

Puan Puji Prabowo Wakili Indonesia Dorong Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memuji Presiden RI, Prabowo Subianto dalam forum…

9 jam yang lalu

Menag Minta Jajarannya untuk Tidak Ambil Putusan saat Emosi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi pesan khusus kepada jajarannya tentang pengendalian emosi.…

9 jam yang lalu