PERTANIAN

Kepala BKP Kementan Pantau Stok dan Harga Pangan Pokok di Pasar Bersehati Manado

MONITOR, Manado – Untuk mengetahui perkembangan stok dan harga pangan pokok di Sulawesi Utara, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, turun langsung melihat perdagangan di Pasar Bersehati Kota Manado, Jum’at (21/12).

“Dari pengamatan kita hari ini, yang mengalami kenaikan adalah telur. Seharusnya harga normalnya 23 ribu, tapi menjelang natal ini harganya naik 26 sampai 28 ribu. Sedangkan daging ayam seharus 33 ribu, hari ini mengalami kenaikan menjadi 35 ribu/kg. Sedangkan beras harganya bermacam-macam, ads juga betas bulog yang dijual sesuai HET, tinggal tergantung masyarakat memilihnya,” tambah Agung.

Dalam pemantauan ini, Agung didampingi Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP Tri Agustin Satriani dan Kepala Dinas Pangan Daerah Sulut Sandra Moniaga dan instansi terkait lainnya.

“Kenaikan harga bahan pokok menjelang natal dan tahun baru merupakan hal yang wajar, karena ada kenaikan permintaan,” jelas Agung.

Yang penting tambah Agung, kita harus bisa mengendalikannya jangan sampai melambung terlalu tinggi.

“Kalau harga sudah melampaui batas toleransi tentunya kita akan melakukan operasi pasar, seperti yang ada di kota lain di Indonesia,” tegas Agung.

Menurut Agung, sampai saat ini untuk Sulut, stok pangan masih tersedia dan tercukupi.

“Jadi masyarakat tidak perlu kuatir karena stok masih tersedia hingga beberapa minggu kedepan,” jelasnya.

Menurut Direktur Utama Pasar Bersehati Alwin, kenaikan harga juga dipengaruhi faktor cuaca.

“Faktor cuaca yang memasuki musim hujan juga berpengaruh, karena kelancaran distribusi sedikit terhambat,” ujar Alwin.

Kepala Dinas Pangan Daerah Provinsi Sulut Sandra Moniaga mengatakan sejumlah bahan pokok pangan mengalami kenaikan, tapi tidak terlalu tinggi.

“Ketersedian pangan pokok masih cukup menjelang natal dan tahun baru ini. Untuk itu masyarakat di daerah ini lebih khusus umat kristen yang akan merayakan natal dan tahun baru tidak perlu kuatir karena stok pangan beberapa hari kedepan masih dinyatakan aman,” ujar Sandra.

Monik, salah satu konsumen yang membeli telur tidak keberatan dengan harga naik.

“Wajarlah kalau harganya naik. Naiknya kan nggak begitu banyak. Seperti telur ini saya beli 26 ribu. Ya.. naik sedikit. Dan itu wajar-wajar saja. Nanti juga turun lagi,” tuturnya.

Recent Posts

Dissenting Opinion dari Tiga Hakim MK, DPR: Perlunya Perbaikan Kualitas Pemilu dan Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…

5 jam yang lalu

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

9 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

10 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

10 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

12 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

14 jam yang lalu