PERTANIAN

BKP Kementan Berdayakan Petani Miskin di Maluku dan Maluku Utara

MONITOR, Maluku – Sejak tahun 2011 Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan SOLID atau Smallholder livelihood Development Program. Kegiatan pemberdayaan maayarakat dengan sasaran petani kecil ini dibiayai dari pinjaman dan hibah International Fund for Agricultural Development (IFAD) serta dana pendamping dari pemerintah Indonesia.

Kegiatan SOLID dilaksanakan BKP, namun pelaksanaannya didelegasikan kepada pemerintah daerah pelaksana, yaitu di provinsi Maluku dan Maluku Utara. Tepatnya di 11 kabupaten, yaitu Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru, Buru Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Timur dan Kepulauan Sula.

Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani miskin dengan skala usaha kecil, yang melibatkan perempuan, janda, dan penduduk asli.

“Program ini berhasil dengan baik. Untuk membuktikannya tidak sulit. Kalau dulu lantai rumahnya masih tanah, sekarang sudah disemen atau berkeramik. Kalau dulu usahanya hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, sekarang sudah dijual,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, saat meninjau program SOLID di desa Togoliua, dan desa Ngidiho, Kabupaten Halmahera Utara, Ternate, Jumat (7/12).

“Kalau dulu lahan kosong dibiarkan dan sekarang ditanami, dan kalau dulu produksinya rendah sekarang bisa lebih tinggi. Ini juga menunjukan program ini berhasil,” tambah Agung.

Program SOLID dilaksanakan sejak 2011, namun kegiatan usaha produktif baru mulai tahun 2015 ketika Kelompok Mandiri (KM) memperoleh fasilitasi modal usaha sebesar Rp. 20 juta yang diberikan selama 2 tahun.

Modal diberikan selama 2 tahun. Setiap KM juga menerima bantuan prasarana sebesar Rp. 10 juta untuk membangun sarana, lantai jemur, pagar, saung tani dll.

Selain itu fasilitasi pelatihan, peralatan-peralatan usaha tani, pasca panen dan pengolahan juga diberikan kepada KM maupun unit-unit usaha atau yang lebih dikenal dengan nama sentra bisnis.

Hingga kini tercatat 53 sentra bisnis yang mendapatkan fasilitasi peralatan, prasarana dan permodalan untuk mengembangkan usaha mereka.

Salah satu penerima manfaat adalah masyarakat di desa Ngidiho di kecamatan Galela Timur kabupaten Halmahera Utara. Sepuluh kelompok di desa ini mengusahakan tomat dan cabai di lahan seluas 78,6 hektar yang terdiri dari lahan tomat 42,3 hektar dan cabai 36,3 hektar. Setiap bulan produksi tomat bisa mencapai 286,17 ton dan produksi cabai mencapai 26,5 ton. Tomat dan cabai dipasarkan sampai ke Ternate dan Morotai.

Melalui pelatihan yang diberikan, kini masyarakat mampu mengolah tomat dan cabai menjadi saus tomat dan cabai. Produksi saus tomat dan cabai dilakukan berdasarkan permintaan, atau ketika harga tomat dan cabai sedang jatuh atau ketika produksi sedang berlimpah.

Keberhasilan masyarakat desa Ngidiho bertanam tomat dan cabai berkat keberhasilan Ardiamzah selaku ketua Federasi desa Ngidiho.

“Dulu usaha tomat yang kami usahakan sering merugi karena harganya jatuh. Setelah ada SOLID kami bisa membuat Tomat dalam bentuk kemasan di dalam botol,” ujar Ardiamzah.

“Kalau harga jatuh bisa sampai dua ribu sekilo. Tapi setelah diolah bisa dijual antara 5 sampai 6 ribu. Jadi tomat kami terselamatkan harganya,” tambah Ardiamzah.

Seiring akan berakhirnya program SOLID, Agung meminta Pemerintah Daerah melalui dinas terkait agar terus melakukan pembinaan.

“Saya minta program ini bisa dilanjutkan dan dilestarikan, karena sangat membantu petani miskin,” ujar Agung.

“Kami akan terus kembangkan program ini di desa-desa lainnya. Polanya sudah ada, tinggal kita replikasikan menggunakan APBD,” ujar Kepala Dinas Pangan Maluku Saeful Turuy.

Sedangkan pelaksana SOLID di Seram Bagian Timur, Halmahera Tengah dan Buru Selatan telah mengalokasikan APBD untuk mereplikasi kegiatan maupun pendampingan demi keberlanjutan program SOLID di daerah mereka.

Bahkan di Seram Bagian Timur telah direplikasikan dengan membentuk 24 KM baru di 13 dusun.

Recent Posts

Kemenag, Bappenas, dan KSP Sinergi Perkuat Kampung Moderasi Beragama di Wayame Ambon

MONITOR, Ambon - Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kantor Staf…

33 menit yang lalu

Stafsus Menag Dorong Guru PAI Punya Cara Ajar Tepat untuk 43 Juta Siswa di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) punya tanggung jawab penting. Yaitu, memberikan pemahaman…

2 jam yang lalu

Petugas Berjaga 24 Jam di Nabawi, Siap Bantu Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Petugas haji Indonesia selalu siaga selama 24 jam di pelataran dan setiap…

4 jam yang lalu

Study Tour Pelajar Dilarang, Hetifah: Kebijakannya Mohon Ditinjau Kembali

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memberikan tanggapan kritis terhadap kebijakan…

9 jam yang lalu

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

MONITOR, Jakarta – Sepanjang 2023, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak…

11 jam yang lalu

PPIH Arab Saudi Daker Makkah Siap Sambut Kedatangan Jemaah dari Madinah

MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah siap…

12 jam yang lalu