OLAHRAGA

Edy Suryanto, Si Tukang Pijat Peraih 3 Emas di Asian Para Games 2018

MONITOR, Jakarta – Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur lebih meriah dari biasanya pada Minggu 14 Oktober 2018. Wilayah sekitar Jalan Pulau Karimun Jawa 4 dipadati oleh warga yang membawa balon dan ornamen-ornamen bendera Merah-Putih.

Mereka menyambut kepulangan pecatur Edy Suryanto, yang berhasil mendapatkan tiga emas dan satu perunggu di Asian Para Games 2018. Edy tentu tahu bahwa ia baru mencatatkan namanya dalam sejarah. Medali Asian Para Games 2018 dibuat khusus dengan elemen suara menggunakan bola-bola kecil di dalamnnya.

Selain itu, terdapat juga huruf braille untuk mengakomodir disabilitas netra. “Kok bersuara begini ya? Jangan-jangan ini palsu,” canda Edy ketika menggoyang-goyangkan medali emas yang baru diraihnya dari nomor Beregu Putra Klasik V1 B2/B3.

Kemenangan pria berusia 61 tahun tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Ia memang telah sejak lama menggeluti dunia catur. Pada ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017, ia membawa pulang empat emas.

Baginya, sebagai seorang penyandang disabilitas netra (visual impairment), catur lebih dari sekadar permainan. “Saya jadi lebih mudah bergaul dan berkomunikasi dengan masyarakat melalui catur,” kata Edy yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat.

Edy menuturkan, bahwa ia tidak merasa minder sedikitpun ketika bermain catur dengan orang-orang non-disabilitas. Ia justru menilai melalui caturlah orang-orang jadi melihatnya dirinya tanpa memandang kekurangan fisik.

Belajar catur tentu bukan perkara mudah. Butuh sekitar lima tahun untuk bisa lancar menggerakan pion-pion di atas papan hitam-putih. Dengan keterbatasan pengelihatan, Edy pun wajib mengandalkan kemampuan ingatan.

“Mulai belajar catur dulu ketika usia 18 tahun. Butuh ingatan kuat karena sekali lupa posisi ya langsung habis (kalah),” tutur pria yang memiliki dua anak tersebut.

Dengan 3 emas dan 1 perunggu yang didapatkan, Edy pun berhak mengantungi bonus sampai lebih dari tiga miliar Rupiah. Semuanya diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Meski demikian, Edy tidak besar kepala.

Ia tetaplah sosok yang ramah dan mudah tertawa. Ia juga masih belum mau pensiun dari dunia catur. Harapannya, ia bisa kembali membela Indonesia di Asian Para Games 2022.

Recent Posts

Fahri Hamzah Paparkan Program Tiga Juta Rumah Pemerintahan Prabowo di Forum IsDB

MONITOR, Jakarta - Di hadapan para pemimpin negara anggota dan mitra lembaga Islamic Development Bank…

2 jam yang lalu

Viral Video Jemaah Kumpul di Luar Hotel 603, Petugas Haji: Itu Bukan Penelantaran!

MONITOR, Jakarta - Viral di media sosial, video beberapa jemaah kumpul di depan hotel 603,…

4 jam yang lalu

ISSEI 2025, Kemenperin Dukung Transformasi Industri Baja Menuju Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi industri baja nasional melalui partisipasi…

5 jam yang lalu

Wamen Helvi Sebut Akses Pembiayaan UMKM Jadi Tantangan Tersendiri

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut salah…

6 jam yang lalu

Kabid PHU Kemenag Banten Ingatkan Jemaah Hindari Percekcokan Selama Berhaji

MONITOR, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten secara resmi melepas jemaah haji asal…

9 jam yang lalu

Layanan Qur’an Kemenag Tembus 55.873.751 Pengguna, LPMQ Segera Rilis Chat Qur’ani Berbasis AI

MONITOR, Jakarta -  Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sejak diluncurkan pada…

15 jam yang lalu