PERTANIAN

Ekspor Telur Tumbuh 2.824 Persen periode 2015-2018

MONITOR, Jakarta – Selama pemerintahan Jokowi-JK, Indonesia berhasil meningkatkan produksi dan daya saing komoditas telur unggas sehingga menembus pasar internasional dalam volume yang naik tajam. Tercatat, dari data BPS, ekspor telur unggas tahun 2015 hanya 13 ton, 2016 naik 303 ton dan 2017 pun naik menjadi 386 ton. Negara tujuan ekspor meliputi Myanmar, Papua Nugini, Vietnam, dan Malaysia, ujar Ketut Katiyasa, Kepala Pusat data dan Informasi Kementan.

“Dengan demikian, pertumbuhan ekspor 2017 terhadap 2015 sebesar 2.824 Persen dan pertumbuhan ekspor 2017 terhadap tahun sebelumnya mencapai 27 persen,” demikian diungkapkan Ketut Kariyasa di Jakarta, Kamis (9/8).

Karena itu, Ketut Kariyasa menekankan pertumbuhan ekspor tersebut patut dibanggakan dan dicatat sebagai sejarah baru kebangkitan dunia usaha telur Indonesia. Pasalnya, di tahun 2013 Indonesia sama sekali tidak melakukan ekspor dan di tahun 2014, Indonesia hanya mampu mengekspor telur sebanyak 1 ton.

“Ini membuktikan Indonesia berhasil mengembangkan usaha telur unggas dan bisa ikut bersaing dengan negara lain dalam mengembangkan telur yang berkualitas premium dan sesuai dengan persyaratan internasional,” tegasnya.

Selain komoditas telur, Sebut Ketut Kariyasa, ekspor daging ayam pun mengalami peningkatkan drastis. Terlihat dari data BPS, ekspor daging tahun 2013 hanya 1 ton, 2014 Indonesia tidak melakukan ekspor, 2015 sebesar 4 ton, 2016 sebesar 16 ton dan ekspor daging ayam 2017 naik tajam yakni 312 ton.

“Artinya, pertumbuhan ekspor daing ayam 2017 terhadap 2016 mencapai 1.834 persen. Di tahun 2018 ditargetkan volume ekspor semakin naik dan pasar internasional pun diperluas,” sebutnya.

Ketut Kariyasa mengungkapkan populasi unggas tahun 2018 diproyeksikan 20 ekor breeder, 166 juta ekor layer, 3 hingga 3,2 miliar ekor broiler dan 52 juta ekor male layer. Karenanya, pertama dalam sejarah di tahun 2018, Indonesia telah mengekspor daging ayam olahan telah menembus Jepang. Selain Jepang, Indonesia juga siap mengekspor ke Malaysia, Timor Leste dan Filipna.

“Dengan begitu, di tahun 2018 ekspor produk peternakan Indonesia dipastikan mampu menembus pasar-pasar negara yang tergabung dalam MEA. Ekspor tersebut merupakan implementasi upaya Kementan meningkatkan perekonomian negara melalui penerimaan devisa,” tuturnya.

Recent Posts

Dipimpin Puan, Reformasi DPR Diawali Gebrakan Progresif

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…

3 menit yang lalu

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

2 jam yang lalu

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

4 jam yang lalu

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

5 jam yang lalu

Peringati Maulid, Menag Kenalkan Konsep Ekoteologi pada Presiden dan Wapres

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…

6 jam yang lalu

Dari Jaring Laba-Laba ke Zakat, Yulianti Dorong Skema Dana Darurat Korban Kekerasan Seksual

MONITOR, Makassar - Yulianti Muthmainnah, Kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan ITBAD Jakarta sekaligus…

7 jam yang lalu