Categories: DAERAHJABAR-BANTEN

Lumbung Beras di Kota Tahu

MONITOR, Sumedang – Propinsi Jawa Barat memang layak disebut sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Ini terlihat dari adanya panen secara terus menerus sejak Desember kemarin. Untuk membuktikan hal itu, Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Muhammad Syakir beserta jajarannya melakukan safari panen ke beberapa sentra padi di Jawa Barat.

Setelah sempat mengunjungi Kabupaten Majalengka pagi tadi, Kepala Badan Litbang Pertanian melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Sumedang di siang hari (5/1).

Di kota tahu ini Kepala Balitbangtan memanen padi varietas Mekongga dan Inpari 30 dengan hamparan total 30 ha di lahan milik Kelompok Tani Gunung Cariu yang diketuai oleh Sunarya.

Total lahan milik kelompok tani ini 30 Ha, namun sebagian besar telah dipanen sejak awal Januari kemarin. Sedangkan total luas lahan sawah di Desa Bugel sendiri sebesar 162 Ha.

Usai panen, M. Syakir mengaku senang sebab adanya panen membuktikan stok ketersediaan beras aman dan tidak ada lagi panceklik di Jabar hingga Nasional. 

Secara keseluruhan, Kabupaten Sumedang memiliki lahan 3.467 ha padi yang siap panen di bulan Januari. Sementara rata-rata produktivitas padi yang dihasilkan petani adalah 7 ton/ha sehingga mampu menghasilkan 24.269 ton Gabah Kering Panen atau setara dengan 20 ribu ton beras.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Yosep Suhayat menuturkan di Sumedang tercatat lahan persawahan mencapai lebih 30 ribu hektare dan merupakan lahan produktif. "Bisa dilihat sendiri setiap hari ada yang panen, ada yang tanam sehingga kestabilan produksi pangan bisa terjaga," tuturnya. Desa Bugel sendiri sejak tahun 2013 telah ditetapkan sebagai desa swasembada. 

"Petani disini sudah terbiasa untuk tanam padi dan menghasilkan setahun sampai 3 kali panen. Tapi sudah dua tahun terakhir, pendampingan semakin intensif. Bantuan dan teknologi budidaya sudah masuk," tutur Yusri, salah satu petani Desa Bugel.

Tak hanya melakukan panen, Kepala Badan Litbang Pertanian mewakili Menteri Pertanian juga menyerahkan bantuan benih varietas unggul Inpari 30, 31 dan 32 kelas ES sejumlah 365 kg. Salah satunya merupakan padi amphibi kepada perwakilan kelompok tani Gunung Cariuk Desa Bugel Kecamatan Tomo.

"Dengan bantuan benih ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Dan paling penting adalah kerjasama pengawalan antara Dinas Pertanian, Dandim, para penyuluh dan tentu saja petani," tegasnya.

Recent Posts

Shin Tae-yong Akui Garuda Muda Percaya Diri Hadapi Uzbekistan

MONITOR, Jakarta - Pelatih tim U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, optimistis anak asuhnya mampu meredam Uzbekistan,…

4 menit yang lalu

DPR Desak Pemerintah Menutup Perusahaan China yang Produksi Baja Ilegal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, minta Pemerintah segera mencabut izin usaha…

58 menit yang lalu

Sertifikasi Halal, Peningkatan Omset, dan Proteksi Konsumen

MONITOR, Jakarta - Dalam rentang waktu lima bulan belakangan, omset penjualan online produk minuman milik…

2 jam yang lalu

Peresmian Rumah BUMN Pekanbaru, Langkah Pasti Erick Thohir Berdayakan UMKM Lokal

MONITOR, Pekanbaru - Menteri BUMN, Erick Thohir secara konsisten mengambil langkah untuk memberdayakan UMKM lokal…

3 jam yang lalu

Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam Bentuk Diskriminasi terhadap Pelaku Usaha Kecil

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menegaskan larangan agar toko kelontong…

3 jam yang lalu

Siswa MTsN 1 Pati Raih Medali Emas dan Perak Olimpiade Matematika Internasional di Thailand

MONITOR, Jakarta - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati memboyong dua medali emas…

4 jam yang lalu