MONITOR, Jakarta – Nilai tukar rupiah bergerak menguat sebesar tujuh poin menjadi Rp13.567 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.574 per dolar Amerika Serikat (AS), Rabu (13/12) pagi.
Pergerakan nilai tukar domestik relatif datar dan cenderung menguat di tengah fokus pelaku pasar uang, yang sedang berkutat pada hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Hal ini diutarakan Analis PT Bank Saudara Tbk Rully Nova.
"Pelaku pasar berharap mendapatkan petunjuk kebijakan moneter The Fed di masa mendatang," ujar Rully.
Lebih jauh ia mengatakan, Indonesia yang diproyeksikan memiliki pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen-5,2 persen pada tahun ini akan menjaga fluktuasi rupiah ke depannya. Di tahun 2018, pertumbuhan ekonomi nasional juga diprediksi tumbuh mencapai 5,4 persen.
"Ekonomi Indonesia memiliki kualitas yang baik, karena dibarengi dengan perbaikan infrastruktur, situasi itu akan menunjang aktivitas ekonomi ke depan menjadi lebih baik," katanya.
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui Badan Kerohanian Kristen/Katolik (BKK) Jasa Marga,…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri Halal Bihalal dan Tasyakuran…
MONITOR, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitor masih terjadinya hujan intensitas sangat…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penataan dan pengembangan…
MONITOR, Jakarta - Peningkatan kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri merupakan…
MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…