Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Menteri Susi: Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan harus Berkelanjutan

Monitor, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebarkan kebijakan yang telah dibuatnya kepada berbagai pemimpin global atau pejabat negara berbagai pemerintahan di dunia dalam acara bertajuk "The Forgetten Fisheries" di New York, AS yang berisi tentang pentingnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan bagi setiap negara dengan bercerita mengenai pengelolaan perikanan Indonesia.

“Kurangnya perhatian aspek keberlanjutan dan maraknya praktik penangkapan ikan secara illegal merupakan pengelolaan dimasa lalu yang buruk”, ungkap Susi dalamSiaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, yang berlangsung pada Minggu, 5 Juni 2017 dan dihadiri oleh Presiden Republik Palau Tommy Remengesau, Menteri Kelautan dan Perikanan Mozambik Agostinho Mondlane, Menteri Maritim Republik Fiji Inia Seruiratu, dan Direktur FAO Divisi Perikanan dan Pertanian Manuel Barange.

Susi menegaskan Indonesia kehilangan banyak stok ikan. Berdasarkan data statistik tahun 2003-2013, stok ikan di lautan Indonesia berkurang hingga 30 persen. 

Menurut dia, penyebab dari hal tersebut adalah praktik penangkapan ikan secara ilegal dan penangkapan yang tak memperhatikan keberlanjutan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan KKP adalah mengenai pemberantasan illegal fishing, moratorium kapal perikanan asing, pelarangan transshipment, dan pelarangan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan.

Menteri Susi mengakui bahwa kebijakan itu tidak dengan mudah begitu saja untuk diterima dan diterapkan, tetapi tetap harus dilakukan guna menjaga keberlanjutan sumber daya.

Selain itu, Indonesia juga mulai menata pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dengan pembatasan kuota penangkapan ikan. 

Menurut dia, nantinya stok ikan yang mengalami peningkatan, merupaka buah dari hasil kebijakan ini.

Berdasarkan data Komisi Pengkajian Ikan Nasional, 2014 stok ikan Indonesia hanya 6,5 juta ton, dan tahun 2016 sudah mencapai 12 juta ton. Angka konsumsi ikan masyarakat juga meningkat dari 36 kg per kapita pada tahun 2014 menjadi 43 kg per kapita pada 2016.

Recent Posts

Miris 1 Juta Lulusan Sarjana Nganggur, DPR: Ironi di Tengah Bonus Demografi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS)…

2 jam yang lalu

Polusi Udara Meningkat di Jakarta, DPR: Cerminan Buruknya Tata Kelola Emisi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyoroti peningkatan polusi udara di…

3 jam yang lalu

Komisi IV DPR RI Apresiasi Langkah Kementan Kendalikan PMK

MONITOR, Surabaya - Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah konkret Kementerian Pertanian dalam…

4 jam yang lalu

Deklarasikan Diri Jadi Kabupaten UMKM, Wamen Helvi Apresiasi Inisiatif Pemda Situbondo

MONITOR, Jawa Timur - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza…

5 jam yang lalu

Puan Dorong Pemerintah Bertindak Soal Ancaman Gugatan Brasil Terkait Kematian Turis Juliana di Rinjani

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menanggapi isu yang berkembang terkait ancaman gugatan yang…

8 jam yang lalu

Dukung Program PKG, Kemenag Libatkan Jutaan Siswa dan Santri

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag mendukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi…

8 jam yang lalu