Jumat, 26 April, 2024

Menteri Susi: Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan harus Berkelanjutan

Monitor, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebarkan kebijakan yang telah dibuatnya kepada berbagai pemimpin global atau pejabat negara berbagai pemerintahan di dunia dalam acara bertajuk "The Forgetten Fisheries" di New York, AS yang berisi tentang pentingnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan bagi setiap negara dengan bercerita mengenai pengelolaan perikanan Indonesia.

“Kurangnya perhatian aspek keberlanjutan dan maraknya praktik penangkapan ikan secara illegal merupakan pengelolaan dimasa lalu yang buruk”, ungkap Susi dalamSiaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, yang berlangsung pada Minggu, 5 Juni 2017 dan dihadiri oleh Presiden Republik Palau Tommy Remengesau, Menteri Kelautan dan Perikanan Mozambik Agostinho Mondlane, Menteri Maritim Republik Fiji Inia Seruiratu, dan Direktur FAO Divisi Perikanan dan Pertanian Manuel Barange.

Susi menegaskan Indonesia kehilangan banyak stok ikan. Berdasarkan data statistik tahun 2003-2013, stok ikan di lautan Indonesia berkurang hingga 30 persen. 

Menurut dia, penyebab dari hal tersebut adalah praktik penangkapan ikan secara ilegal dan penangkapan yang tak memperhatikan keberlanjutan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan KKP adalah mengenai pemberantasan illegal fishing, moratorium kapal perikanan asing, pelarangan transshipment, dan pelarangan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan.

- Advertisement -

Menteri Susi mengakui bahwa kebijakan itu tidak dengan mudah begitu saja untuk diterima dan diterapkan, tetapi tetap harus dilakukan guna menjaga keberlanjutan sumber daya.

Selain itu, Indonesia juga mulai menata pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dengan pembatasan kuota penangkapan ikan. 

Menurut dia, nantinya stok ikan yang mengalami peningkatan, merupaka buah dari hasil kebijakan ini.

Berdasarkan data Komisi Pengkajian Ikan Nasional, 2014 stok ikan Indonesia hanya 6,5 juta ton, dan tahun 2016 sudah mencapai 12 juta ton. Angka konsumsi ikan masyarakat juga meningkat dari 36 kg per kapita pada tahun 2014 menjadi 43 kg per kapita pada 2016.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER