Sabtu, 20 April, 2024

Dihadiri Ma’ruf Amin, Gerakan Ikhwanul Mubalighin Gelar Halaqoh di Ponpes Nurul Ibad

MONITOR, Jakarta – Calon Wakil Presiden (Cawapres) no urut 01 Ma’ruf Amin mendatangi Pondok Pesantren Nurul Ibad Nasional Lubang Buaya, Jakarta Timur dalam rangka konsolidasi Halaqoh Gerakan Ikhwanul Mubalighin (IM), Minggu (31/3/2019).

Dalam Halaqoh yang bertema ‘Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk mewujudkan NKRI baldatun thayyibatun warabbun ghafur’ itu Ma,ruf Amin hadir didampingi oleh istrinya Wury Estu Handayani, ketua Ponpes Nurul Ibad M Syakrim, Ketum DPP Ikhwanul Muballighin Mujib Khudori, dan Koordinator Nasional Ikhwanul Mubalighin Jokowi-Ma’ruf Amin (IM JAMIN) yang juga Ketua DPP PDIP, Rokhmin Dahuri.

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin berpesan untuk menjadikan pemilu 2019 sebagai hal yang menggembirakan bukan berperang. “Pilpres kok dibilang perang, doa-nya doa perang. Kita jadikan pilpres ini suasana menggembirakan,” katanya.

“Kita jadikan nanti Pilpres ini ajang kita cari pemimpin terbaik, jangan dibilang pilpres perang, bukan perang, kita sesama bangsa sesama umat hanya cari terbaik, yang bisa menjaga agama, yang bisa bawa kemakmuran, membangun dunia, kesejahteraan, yang paling visioner, yang punya pengalaman, jangan diartikan oleh karena itu kalau soal berbeda pilihan jangan jadi musuh,” tegasnya.

- Advertisement -

Ditempat yang sama, Koordinator Nasional Ikhwanul Mubalighin Jokowi-Ma’ruf Amin (IM JAMIN) yang juga ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman, Rokhmin Dahuri mengatakan Pemilu 2019 harus menjadi momentum bersatunya empat komponen bangsa dalam upaya menentukan nasib bangsa dan negara salah satunya melalui memilih pemimpin yang terbaik.

“Empat komponen yang menjadi pondasi bangsa Indonesia menuju baldatun thoyyibatun warabbun ghafur harus bersatu, berperan dan berkontribusi membangun bangsa dengan bersinergi satu sama lain yakni umara (pemimpin), ulama, Aghniya, dan Rakyat,” katanya.

Sama dengan Ma’ruf Amin, Rokhmin berharap pemilu 2019 menjadikan bangsa Indonesia semakin kokoh dalam memegang persatuan dan kesatuan bangsa, bukan sebaliknya. Untuk itu ia mendorong kepada para ulama memberikan pencerahan bagi masyarakat dalam menyikapi berbagai perbedaan pilihan politik termasuk memerangi fitnah dan berita bohong.

“Masyarakat dan rakyat Indonesia harus kita jaga dari segala bentuk perpecahan dan persaudaraan salah satunya memberikan pencerahan dan Pendidikan politik agar tidak terhasut segala macam bentuk fitnah dan berita bohong yang dapat menimbulkan permusuhan antar sesama anak bangsa,” tegas mantan Menteri kelautan dan Perikanan itu.

Sementara itu, Pengasuh Pesantren Nurul Ibad, KH Ibnu Mulkan mengaku bersyukur bisa dikunjungi Mustasyar PBNU yang juga Calon Wakil Presiden. Ia berharap, kehadiaran Kiai Ma’ruf dan rombongan akan menambah berkah Pesantren yang dipimpinnya.

“Kedatangan Kyai ini menjadi ajang silaturahmi saling mendoakan” ujar KH. Ibnu Mulkan.

Selain itu, kata KH. Ibnu Mulkan, kesempatan bertemu dengan Ma’ruf Amin juga dimanfaatkan untuk para Santri yang ingin mendengar penjelasan Ma’ruf kenapa bersedia menjadi calon pendamping Jokowi pada pemilu 2019.

Ditambahkan KH. Ibnu Mulkan, kehadiran mantan Ketua Umum PBNU itu juga bisa menjadi contoh untuk para santri. KH. Ibnu Mulkan menganggap, perhatian pemerintah terhadap dunia pesantren semakin baik.

“Saya berharap kehadiran Kyai Maruf di pemerintah betul-betul merupakan angin segar untuk mempersatukam umat Nahdliyin, memiliki payung yang sama yaitu NU,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER