MONITOR, Musi Rawas – Kongres Perempuan Indonesia III yang berlangsung dari 22 sampai 27 Juli 1938 di Bandung menetapkan Hari Ibu diperingati tiap 22 Desember dan dilegitimasi pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 akhirnya Hari Ibu resmi menjadi Hari Nasional.
Peringatan Hari Ibu tidak hanya ungkapan penghargaan atas kasih sayang seorang ibu sebagai pilar pembangun peradaban pada lingkup terkecil di keluarga, Akan tetapi dalam sejarahnya merupakan momentum perjuangan perempuan dalam membaktikan diri untuk Ibu pertiwi. Demikian dikatakan Aslam Mahrom, Calon Anggota Legislatif DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Dapil 8.
“Pertama kita harus mengucapkan ribuan terimakasih untuk seluruh ibu di Indonesia yang sudah melahirkan puluhan generasi yang membangun negeri, kedua kita berikan doa kepada para pejuang perempuan yang teguh untuk memperjuangkan keadilan bagi kaum perempuan,” tuturnya pada wartawan di Palembang, Sabtu (22/12/2018).
Tokoh Sumsel tersebut menilai peringatan Hari Ibu penting sebagai bentuk dukungan bagi perempuan untuk terus berprestasi baik diruang privat maupun publik, dalam era keterbukaan seperti sekarang kita banyak terinspirasi dengan perjuangan perempuan-perempuan hebat Indonesia selain sebagai Ibu yang mendidik anak-anak mereka tetap bisa berprestasi di berbagai bidang.
“Kita harus terus mendukung penuh upaya-upaya afirmasi kepada perempuan untuk dapat mengembangkan diri, karena lewat peran dan perjuangan seorang Ibu, ketahanan keluarga bisa terwujud yang akan menjadi modal dasar dalam membangun ketahanan bangsa dan negara,” tutupnya.