MONITOR, Jakarta – Persaudaraan Alumni (PA) 212 mendapat instruksi untuk menenggalamkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tak Cuma PDIP, partai yang berafiliasi dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri pun akan ikut ditenggelamkan.
Menurut Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif, instruksi menenggelamkan PDIP dan koalisinya itu langsung dari Habib Rizieq Syihab. Kabarnya Habib Rizieq geram mendengar Kapitra Ampera mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (bacaleg) dari PDIP. Padahal, selama ini Kapitra dikenal berada di inner circle Habib Rizieq.
“Instruksi Habib Rizieq Syihab jelas: gulingkan, tenggelamkan banteng. Kini semakin jelas mana yang taat dan mana yang khianat,” kata Slame.
Sedikitnya ada tujuh partai yang masuk daftar akan ditenggelamkan PA 212. Di antaranya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Memang partai berlambang Ka’bah belakangan berafiliasi dengan pemerintah yang notabene dipegang PDIP.
Menanggapi hal itu, Sekjen PPP Arsul Sani mengaku tidak yakin Habib Rizieq menginstruksikan seperti yang disampaikan Slamet. Itu karena, Arsul tahu betul Habib Rizieq adalah ulama yang memegang teguh ajaran Islam.
Sedangkan instruksi yang disampaikan Slamen, kata Arsul, jelas tidak berlandaskan ajaran Islam. Menurutnya, semangat PA 212 jauh dari perjuangan demi kepentingan Islam dan umat.
“Niat seperti itu bukan niat berlandaskan ajaran Islam. Saya tidak yakin Habib Rizieq bilang begitu. Tapi lebih pada upaya segelintir orang yang punya kepentingan politik pribadi dan kelompok dengan menggunakan baju ajaran Islam,” kata Arsul.
“Mereka tidak berangkat dari niat memperjuangkan kepentingan Islam dan umat Islam secara keseluruhan. Buktinya, isu agama hanya dipakai terhadap PPP saja, tapi mereka diam saja, misalnya Cagub Gerindra dan PAN di Kalbar di pilgub bulan lalu adalah seorang nonmuslim, meski mayoritas penduduk Kalbar adalah umat Islam,” pungkasnya.