MONITOR, Jakarta – Pada akhir Desember 2023, PT Pertamina (Persero) berikan hibah alat produksi senilai Rp 100 juta untuk pemenang kompetisi pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Pertamina, yakni Pertapreneur Aggregator 2023. CV Bunga Palm, sebagai Juara 1 kompetisi Pertapreneur ini, akan menggunakan alat produksinya tersebut untuk program dapur sehat bagi ratusan penderes gula semut untuk mendorong peningkatan kualitas gula semut sehingga layak ekspor.
Pertapreneur Aggregator adalah program pembinaan Pertamina bagi UMKM untuk menjadi UMKM Kolaborator, atau UMKM binaan yang dapat membina UMKM lainnya dengan membangun jejaring kolaborasi antar UMKM di sekitarnya. Program berantai ini diharapkan dapat saling memajukan UMKM, sehingga pengusaha mampu mandiri dan berdaya saing, hingga pada akhirnya memajukan perekonomian masyarakat dan daerah.
“Program Pertapreneur Aggregator Pertamina yang memasuki tahun kedua ini merupakan bentuk pembinaan untuk mendorong UMKM menjalin kolaborasi dalam berbagi ilmu, berkembang serta memperluas jaringan dan pasar, yang pada akhirnya mewujudkan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan,” jelas Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso.
Fadjar menjelaskan, untuk mengikuti program Pertapreneur Aggregator, UMKM binaan Pertamina harus bisa mandiri dan mampu memberdayakan komunitas sekitarnya. Hal ini tercermin dari syarat mengikuti Pertapreneur Agregator, yakni UMKM binaan Pertamina memiliki omset minimal Rp 50 juta per bulan dan telah memberdayakan minimal 3 UMKM.
Pada program tahun ini, Pertamina menerima 243 usulan proposal dari UMKM binaan. Selanjutnya, Pertamina bersama MarkPlus Insitute mengurasi 100 proposal unggulan, yang kemudian mendapatkan pendampingan bisnis dari fasilitator ahli untuk mengikuti serangkaian pelatihan dan mempersiapkan pitching proposal bisnis. Program ini berjalan sejak Juli hingga November 2023, di mana kemudian 10 proposal terbaik dipaparkan untuk mencari program bisnis terbaik.
Pada akhir periode, Fadjar menambahkan, Pertamina menetapkan CV Bunga Palm sebagai Juara 1 Pertapreneur Aggregator karena programnya dinilai dapat mendorong kemajuan ekonomi bagi usaha mikro para Penderes Gula dan meningkatkan kenaikan harga produksi gula seiring dengan peningkatan kualitasnya hingga laik ekspor.
Penderes adalah para pemanjat pohon kelapa, pencari air nira kelapa yang kemudian digunakan sebagai bahan baku gula semut atau gula merah (gula jawa) versi bubuk. Sementara, CV Bunga Palm bergerak sebagai produsen gula kelapa organik, di mana sebagian produknya telah menjadi produk ekspor.
“Melalui peran CV Bunga Palm untuk membina Penderes Gula, dapat mendorong multiplier effect pada industri gula semut. Ini sebagai salah satu contoh dari manfaat Pertapreneur Aggregator, yakni melahirkan UMKM Aggregator lainnya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” jelas Fadjar.
Gunarto (60 tahun), Pemilik CV Bunga Palm mengungkapkan dana hibah untuk produksi dapur sehat Penderes gula di kawasan Purbalingga ini bertujuan mendukung produksi gula semut. Dapur sehat ini akan memperhatikan aspek pencahayaan, ventilasi, tata letak perangkat dapur, tungku sehat, serta peralatan pendukungnya, sehingga hasil produksi gula semut diharapkan semakin meningkat baik dari kuantitas dan kualitasnya.
Saat ini Bunga Palm aktif membina 250 Penderes yang tersebar di 3 desa di Purbalingga, dan tergabung dalam kelompok pengrajin gula kelapa “Keping Emas”. Menurut Gunarto, pihaknya membangun kemitraan dan memberikan edukasi berkelanjutan, termasuk melakukan kontrol mutu produk dan produk organik, termasuk mentoring dan evaluasi mutu produk bagi Petani.
“Program rutin ini, kami ajukan dalam proposal Pertapreneur Aggregator dengan mimpi untuk mewujudkan dapur sehat bagi 250 Penderes di 3 desa, agar produk gula semut mereka layak ekspor,” kata Gunarto.
Sejak menjadi mitra Binaan Pertamina, Gunarto merupakan salah satu UMKM yang mendapatkan kesempatan mengikuti pameran Trade Expo Indonesia, Di mana dari pameran tersebut, telah meningkatkan eksposure produknya, dan masuk ke pasar ekspor Amerika, dan beberapa negara lainnya seperti Belanda, Jerman, Australia, dll.
Selain Gunarto dari CV Bunga Palm sebagai Juara 1 Pertapreneur Aggregator, pemenang kompetisi bisnis lainnya juga memperoleh dana hibah senilai total Rp 230 juta untuk kebutuhan pengembangan bisnis, sesuai dengan fokus bisnisnya masing-masing. Selain itu pemenang juga mendapatkan pendampingan bisnis selama 10 bulan ke depan.
Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) Pertamina sejalan dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pertamina, sebagai pemimpin di transisi energi terus berkomitmen pada Net Zero Emission 2060 dan menerapkan ESG di seluruh operasinya
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.