MONITOR, Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta rampung melaksanakan pendeteksi dini atau rapid test virus corona (Covid-19) di seluruh wilayah Ibu Kota sejak 24 Maret hingga 2 April 2020.
Hasilnya, dari 20.532 orang yang diperiksa sebanyak 428 di antaranya dinyatakan positif Covid-19.
“Kamis 2 April 2020, total sebanyak 20.532 orang yang telah menjalani rapid test. Persentase positif covid-19 sebesar 2,1% dengan rincian 428 orang dinyatakan postif Covid-19 dan 20.104 orang dinyatakan negatif,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DKI Jakarta, Fify Mulyani di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/).
Ia menjelaskan, rapid test tersebut diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko menularkan COVID-19, seperti tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).
“Lalu, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi atau probabel COVID 19, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP),” ujarnya.
Sebelumnya, hingga Selasa 31 Maret 2020 tercatat sudah ada 18.077 yang sudah melakukan pengecekan. Dari hasil itu, diketahui 299 warga dinyatakan positif virus corona.
“Sebanyak 299 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 17.778 orang dinyatakan negatif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti dalam keterangan tertulis, Rabu 1 April 2020.
Apabila hasil tes tersebut positif, kata dia, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengambilan swab, isolasi mandiri atau dirujuk ke shelter selama menunggu hasil PCR. Bila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
“Sedangkan, jika hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk isolasi mandiri 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke Rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan PCR. Memeriksa ulang rapid test (satu kali) pada hari ke 7-10 setelah tes awal,” katanya.