NASIONAL

KPK Serukan ASN Kemenag Terapkan IDOLA dan Gatot Kaca Mesra

MONITOR, Jakarta – Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menggelar peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta. Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pesan kuat dari Pimpinan KPK Fitroh Rohcahyanto, yang menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak cukup mengandalkan aturan dan sistem, tetapi membutuhkan kesadaran personal setiap aparatur negara.

Fitroh mengatakan bahwa sebagian besar orang sebenarnya sudah memahami apa itu korupsi, termasuk bentuk-bentuk, risiko, dan hukuman yang mengikutinya. Namun menurutnya, titik paling krusial justru terletak pada kesediaan menjaga kesadaran untuk tidak melakukannya.

“Yang belum kita miliki bukan pengetahuan tentang korupsi, tetapi kesadaran untuk menjauhinya,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).

Fitroh kemudian memperkenalkan gagasan IDOLA (Integritas, Dedikasi, Objektif, Loyalitas, dan Amanah) sebagai nilai dasar yang seharusnya dihidupi oleh ASN Kementerian Agama. Integritas menjadi fondasi utama, yakni ketika hati, pikiran, ucapan, dan perbuatan selaras.

“Integritas itu sederhana, tetapi menentukan arah. Dari sanalah muncul dedikasi, objektivitas tanpa konflik kepentingan, loyalitas pada tujuan negara, dan amanah dalam setiap tanggung jawab,” jelasnya.

Untuk memperkuat penerapan nilai antikorupsi dalam kerja sehari-hari, Fitroh juga memperkenalkan konsep Gatot Kaca Mesra. Gatot kaca merupakan singkatan dari Gerak Cepat, Totalitas, Komprehensif, Adaptif, Cerdas, dan Adil. Sementara unsur mesra menuntun aparatur untuk selalu melayani dengan empati, sepenuh hati, ramah, dan antusias.

“Jika nilai ini dihidupkan, peluang-peluang koruptif akan tertutup dengan sendirinya,” tambahnya.

Fitroh mengajak seluruh pegawai Kemenag untuk tidak menganggap Hakordia sebagai seremonial tahunan, tetapi sebagai momentum membangun budaya sadar antikorupsi.

“Ayo kita bangun kesadaran bersama, termasuk bagi kami di KPK. Antikorupsi adalah gerakan kolaboratif,” tegasnya.

Peringatan Hakordia 2025 di Itjen Kemenag juga diisi dengan penyerahan penghargaan e-learning gratifikasi kepada beberapa Kanwil Kemenag, penandatanganan perjanjian kerja sama dengan LPSK, serta peluncuran Sistem Pengelolaan Konflik Kepentingan Online, Governance, Risk and Compliance (GRC), dan E-Audit.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut semakin menguatkan komitmen Kemenag untuk menghadirkan tata kelola yang semakin bersih, modern, dan berintegritas.

Recent Posts

Nabati Salurkan Bantuuan 4000 Karton Wafer dan Biskuit ke Sumatra

MONITOR, JAKARTA - Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana alam di Sumatra,…

39 menit yang lalu

Sambut Nataru 2025, Jasa Marga Berikan Stimulus Diskon Tarif Tol 20 Persen di 8 Ruas Jalan Tol

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memberlakukan diskon tarif tol sebesar 20%…

10 jam yang lalu

SBIN Jadi Katalis Daya Saing Industri Hijau dan Penguatan Produk Lokal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat komitmennya dalam mempercepat transisi menuju industri hijau…

12 jam yang lalu

Dukung Keberlanjutan Ekosistem Transportasi Online, Maxim Adakan Dialog Interaktif dengan Pemerintah

MONITOR, Jakarta - Maxim Indonesia menyelenggarakan diskusi panel dan dialog interaktif lintas pemangku kepentingan dengan…

14 jam yang lalu

Syuriah PBNU Tetapkan PJ Ketua Umum, Kiai Ma’ruf Amin: Tidak Sesuai Tradisi

MONITOR, Jakarta - Mustasyar PBNU, KH Ma’ruf Amin menyayangkan langkah Syuriah PBNU yang menggelar rapat…

16 jam yang lalu

Wakil Ketua Komisi IV DPR Terjunkan Tim ke Titik Terparah Bencana di Sumatera

MONITOR, Sumatera - Ketersediaan air bersih hadang para relawan yang berjibaku membersihkan lumpur dari rumah…

16 jam yang lalu