PARLEMEN

Buka Simulasi Sidang Parlemen Remaja 2025, Puan Ungkap Dinamika Politik di DPR

MONITOR, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani membuka kegiatan Simulasi Persidangan Parlemen Remaja 2025 di Gedung DPR. Puan berharap kegiatan tahunan DPR bagi pelajar itu bisa menumbuhkan semangat kepemimpinan, dan mengasah kepekaan sosial-politik bagi para pemuda generasi penerus bangsa.

Kegiatan simulasi persidangan Parlemen Remaja digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11/2025). Pembukaan diawali dengan pemutaran video teaser soal Parlemen Remaja (Parja) 2025.

Usai kegiatan seremoni, Puan lalu memberikan sambutan dan pembekalan kepada peserta Parlemen Remaja yang mewakili 84 daerah pemilihan (Dapil).

Puan pun mengucapkan selamat datang kepada para peserta Parlemen Remaja, yang nantinya akan berperan sebagai wakil rakyat.

“Sebagai Ketua DPR-RI, saya ucapkan selamat datang kepada kalian para peserta Parlemen Remaja di Gedung DPR-RI, rumah rakyat Indonesia, yang berarti rumah kalian juga,” kata Puan mengawali sambutannya.

Untuk diketahui, DPR RI tahun ini kembali menggelar kegiatan Parlemen Remaja bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) ataupun sederajat. Parlemen Remaja merupakan kegiatan pendidikan politik dan keparlemenan kepada generasi muda.

Dalam kegiatan tersebut peserta akan merasakan simulasi menjadi Anggota DPR RI selama 6 hari mulai dari tanggal 3 hingga 7 November 2025. Parlemen Remaja tahun ini mengangkat tema ‘Generasi Pembaru Energi, Untuk Indonesia Bebas Emisi’.

Peserta melalui tahap yang panjang dan ketat, dengan penilaian berdasarkan CV, Esai sesuai tema dan Video Kampaye ‘Jika aku menjadi Anggota DPR’. Dengan total 8.345 pendaftar yang berasal dari 3.635 sekolah, sebanyak 140 orang lolos seleksi sebagai peserta Parja 2025.

Jumlah Perwakilan Perempuan pada program ini ada 68 orang atau sebanyak 48,5%, dan laki-laki berjumlah 72 orang atau sebanyak 51,5%. Jumlah tersebut menegaskan semangat inklusivitas dan representasi yang menjadi jiwa kegiatan ini, termasuk mengenai keterwakilan perempuan dalam parlemen.

Adapun sebelumnya, peserta Parlemen Remaja dari perwakilan 84 dapil telah hadir dalam Rapat Paripurna pembukaan Masa Persidangan II di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11).

Selain menyimak Rapat Paripurna, peserta Parja 2025 juga sudah melihat ruang-ruang di DPR, mengamati rapat kerja di komisi, dan seperti anggota dewan sebenarnya, mereka turut melakukan kunjungan kerja mitra DPR. Peserta Parja 2025 telah mengunjungi kantor pusat PLN dan Kementerian ESDM.

Kepada peserta Parlemen Remaja, Puan menanyakan apa saja yang sudah dilakukan selama beberapa hari mengikuti agenda Parja 2025. Para peserta menjawab mereka telah mengamati kerja-kerja yang dilakukan anggota DPR. Mereka mengaku cukup kaget mengetahui banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan dewan.

“Semoga pengalaman-pengalaman ini bisa kalian share atau sampaikan ke temen-temen kalian di daerah kalian,” ungkap Puan.

“Tolong sampaikan kebenarannya, faktanya. Bukan harus yang positif saja, tapi sampaikan kebenaram fakta yang kalian lihat. Bagaimana anggota DPR bekerja,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Agar para peserta Parlemen Remaja lebih mudah mengingat tentang kinerja anggota DPR RI, Puan pun meringkas dengan istilah 3M, yakni mendengar, menyuarakan dan memperjuangkan.

“Anggota DPR harus mendengar apa yang disuarakan oleh rakyat. Jadi yang pertama kalian perlu latih adalah kemampuan mendengar, karena orang biasanya lebih gampang berbicara, tetapi kadang susah untuk mau mendengar,” papar Puan.

Kemudian soal menyuarakan, kata Puan, hal itu bermakna anggota DPR harus menyuarakan aspirasi masyarakat yang didengarnya dalam berbagai rapat, seperti rapat kerja atau rapat paripurna. Lalu memperjuangkan aspirasi rakyat setelah mendengar dan menyuarakannya, agar dijalankan oleh pemerintah.

“Karena ingat, bahwa yang menjalankan semua program itu adanya di Pemerintah, bukan di DPR RI,” sebut Puan.

Sebagai lembaga legislatif, Puan menjelaskan, DPR RI memiliki tiga fungsi yaitu, fungsi legislasi (membuat UU bersama Pemerintah), fungsi pengawasan (mengawasi segala sesuatu yang dijalankan Pemerintah), dan fungsi anggaran (menyusun serta membahas anggaran negara bersama Pemerintah).

Sedangkan tugas Pemerintah sebagai lembaga eksekutif yang menjalankan atau melaksanakan semua masukan dan program-program yang ada.

Lebih lanjut, Puan menyinggung soal salah satu isu yang menjadi perhatian generasi muda saat ini yakni pelaksanaan program energi baru dan terbarukan untuk mencapai Indonesia bebas emisi, yang sekaligus menjadi tema Parlemen Remaja tahun 2025. Menurut Puan, tema tersebut penting untuk dibicarakan para peserta Parlemen Remaja sebagai generasi muda, karena hal ini menyangkut masa depan bangsa.

“Anak-anakku peserta Parlemen Remaja, energi baru dan terbarukan untuk Indonesia bebas emisi intinya adalah bagaimana memastikan tanah air Indonesia, bumi Nusantara yang menjadi tempat kalian hidup dan berkembang akan terus terjaga kelestariannya di tengah berbagai kemajuan yang sedang dan akan berjalan,” jelasnya.

“Indonesia bebas emisi artinya bagaimana kalian generasi muda akan bisa terus menghirup udara segar, bisa terus menikmati air bersih, bisa terus menikmati hasil-hasil panen bumi Indonesia yang berkualitas. Jadi karena Indonesia bebas emisi sangat erat kaitannya dengan masa depan kalian, maka kalian sebagai generasi muda harus bersuara,” lanjut Puan.

Dalam diskusi tentang Indonesia bebas emisi, Puan mengingatkan para peserta Parlemen Remaja sebagai generasi muda tidak boleh menjadi objek yang pasif melainkan harus menjadi subjek yang aktif dalam diskusi berbagai forum pembahasan, baik di acara seperti Parlemen Remaja ataupun melalui media sosial.

“DPR RI melalui program Parlemen Remaja ingin mendengar suara kalian generasi muda Indonesia, untuk nanti kami suarakan dan perjuangkan,” ungkap Puan.

Di sela-sela acara, Puan menjawab pertanyaan dari sejumlah peserta Parja 2025. Tanya jawab dipandu oleh Wakil Ketua DPR RI koordinator bidang kesejahteraan rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal yang hadir di kegiatan ini.

Seperti yang disampaikan Muhammad Raka dari Dapil Gorontalo yang mewakili Fraksi Sriwijaya pada Parja 2025. Raka menanyakan soal tantangan bagi Puan saat memimpin persidangan. Ada juga yang bertanya kepada Puan tentang bagaimana sebagai pimpinan mengakomodir semua fraksi yang ada di DPR.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Puan mengakui di DPR memang memiliki dinamika politik yang sangat tinggi.

“Kami punya mekanisme Rapat Pimpinan untuk membicarakan agenda dan masalah. Kami bicara untuk menyelaraskan agenda. Tidak semua lancar karena dinamika ada, semua harus ada toleransi,” ungkap Puan.

“Namanya politik tidak bisa mau-maunya sendiri, harus mengakomodasi kepentingan yang muaranya adalah kepentingan negara,” sambung cucu Bung Karno tersebut.

Dalam setiap mekanisme di DPR, Puan menyebut seringkali terjadi banyak perdebatan. Hal ini mengingat di DPR terdapat banyak fraksi yang mewakili banyak sekali daerah pemilihan.

“Kita harus ada kompromi-kompromi secara adil yang tetap muaranya kepentingan negara. Alhamdulilalh selama kepemimpiman saya semua dinamika yang ada, bisa bersama-sama untuk bersepakat,” terang Puan.

“Jadi secara internal ada dinamika yang bisa kami selesaikan, dengan tetap bermuara pada kepentingan bangsa dan negara. Kita selesaikan secara musyawarah mufakat,” imbuhnya.

Setelah pemberian pembekalan dari Puan, acara dilanjutkan dengan penyerahan tongkat sidang secara seremoni dari Puan. Peserta Parlemen Remaja secara resmi akan memulai simulasi persidangan seperti anggota DPR.

Selama program Parja ini, para peserta mengikuti Orientasi Pengetahuan Umum Keparlemenan, Simulasi Kunjungan Kerja dan Simulasi Persidangan.

Kegiatan Parja 2025 juga menghadirkan para pembicara yang kompeten dan menguasai isu terkait tema dari berbagai perspektif. Di antaranya, Anggota DPR RI Komisi XII, dari unsur Pemerintah, dan perwakilan organisasi masyarakat sipil.

Puan pun menegaskan bahwa para generasi muda Indonesia adalah pilar utama keberlanjutan bangsa. Menurutnya, Parlemen Remaja adalah ruang untuk menempa diri, menumbuhkan kepemimpinan, dan mengasah kepekaan sosial-politik.

“Semoga pengalaman kalian di Parlemen Remaja menjadi bekal yang bermanfaat untuk langkah-langkah kalian berikutnya, dan nanti kalian bisa bercerita ke teman-teman di daerah tentang bagaimana cara kerja DPR RI serta bagaimana kalian generasi muda dapat ikut berperan dalam memajukan Indonesia,” tutur Puan.

“Hari ini kalian belajar menjadi wakil rakyat dalam simulasi, besok kalian bisa menjadi pemimpin bangsa yang sesungguhnya. Teruslah belajar, teruslah peduli, dan teruslah berkontribusi. Karena masa depan Indonesia ada di tangan kalian,” ucapnya.

Di akhir acara, Puan bersama 140 peserta Parlemen Remaja 2025 lalu berfoto bersama di tangga luar Gedung Kura-kura. Hampir semua peserta juga meminta berselfie bersama dengan Puan.

Recent Posts

ITB Ahmad Dahlan-UIN Salatiga Perkuat Kerja Sama Riset dan Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta - Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta menjalin kerja sama…

2 jam yang lalu

Kementerian UMKM Percepat Penyaluran KUR 2025 untuk Perkuat Daya Saing UMKM

MONITOR, Bali - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus memperkuat upaya percepatan penyaluran…

3 jam yang lalu

TMMD ke-126 Kodim 1505/Tidore Resmi Ditutup, TNI Hadir untuk Rakyat

MONITOR, Jakarta - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1505/Tidore resmi ditutup oleh…

6 jam yang lalu

Puan Ungkap Pimpinan DPR Akan Diskusikan Konsekuensi soal Potongan Dana Reses

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)…

8 jam yang lalu

Ini Tujuan Program Kota Wakaf dan Pemberdayaan Masyarakat di Cirebon

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama meluncurkan Kota Wakaf dan Program…

8 jam yang lalu

Puan Akan Tindaklanjuti Putusan MKD Terhadap 5 Anggota DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menghormati keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI…

9 jam yang lalu