Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri. (foto: screenshot umcpress.id)
MONITOR, Jakarta – Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kembali menyemai semangat baru di awal semester. Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri hadir dalam kuliah umum bertajuk “Sambut Energi Baru: Reaktualisasi Semangat dan Unggul di Semester Baru”, Guru Besar IPB University itu menggelorakan pesan inspiratif bagi seluruh sivitas akademika UMC mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik pada Senin, (13/10/2025).
“Mahasiswa dan dosen tidak boleh jadi minimalis. Harus unggul, berdaya saing, dan beriman,” tegas Prof Rokhmin.
Ia menekankan, keberhasilan suatu bangsa berakar pada kekuatan iman, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berjalan seiring. “Pemimpin sejati adalah yang punya iman dan takwa. Jangan pernah memilih pemimpin yang tidak punya keduanya,” ujar Politisi PDI Perjuangan.
Anggota Komisi IV DPR itu menyoroti pentingnya peta jalan pembangunan nasional yang berlandaskan kemandirian. Ia mengingatkan agar Indonesia tidak terus bergantung pada produk impor.
“Semua harus diproduksi dalam negeri. Ciri negara maju itu tidak ada kemiskinan. Kita masih 8,74 persen menurut BPS. Itu PR besar kita,” katanya.
Prof Rokhmin menegaskan, untuk mentransformasikan bangsa menuju kemajuan, dibutuhkan tiga fondasi utama: kebijakan ekonomi yang berpihak, kebijakan sains dan teknologi yang progresif, serta pendidikan yang prima. Di sinilah peran perguruan tinggi seperti UMC menjadi kunci.
“UMC harus jadi pusat kolaborasi: menghasilkan lulusan unggul, riset yang berdampak, dan pengabdian masyarakat yang nyata,” tambahnya.
Ia menyebut, indikator keberhasilan alumni tidak sekadar ijazah atau gelar, tetapi kemampuan menjadi insan sukses dan bahagia.
“Mahasiswa harus punya hard skill, intellectual quotient, emotional quotient, dan spiritual quotient. Jangan hanya cerdas, tapi juga punya empati dan spiritualitas tinggi,” ujarnya.
Lebih jauh, Prof Rokhmin mengingatkan agar mahasiswa berani menjadi yang terbaik tanpa kehilangan nilai kemanusiaan. “Berusahalah jadi yang terbaik, tapi jangan jadi pelit. Orang unggul itu memberi manfaat. Khairunnas anfa’uhum linnas sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya mengutip hadis Rasulullah SAW.
Dalam suasana penuh kehangatan, ia juga menyentil budaya akademik yang stagnan. “Jangan hanya kuliah untuk menggugurkan kewajiban. Dosen dan mahasiswa harus jadi insan yang baik di dunia dan akhirat. Jadilah generasi pembaharu yang membumikan nilai Islam dan ilmu,” pesannya.
Prof Rokhmin menutup kuliah umumnya dengan kalimat meneduhkan, “Jangan kecil hati, dunia ini tidak apa-apa. Bukan berarti kita pasrah, tapi jadikan dunia ini ladang amal untuk akhirat.”
Pesan sederhana namun sarat makna itu menjadi penutup reflektif bagi sivitas akademika UMC untuk memulai semester baru dengan energi baru unggul dalam iman, ilmu, dan akhlak.
MONITOR, Jakarta - Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Serpong kembali menorehkan prestasi…
Oleh: Khodijah Hulliyah Gemuruh percakapan akademik terdengar dari berbagai sudut ruang konferensi Hotel Novotel, Bandar…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, melanjutkan agenda resesnya dengan…
Dinno Brasco (Ketua Cendekia Muda Indonesia Maju / Koperasi Merah Putih Institute) “Indonesia merdeka bukan tujuan…
MONITOR, Jakarta - Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 yang…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat pengakuan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS)…