NASIONAL

Kementan Dorong Industri Pakan Ikut Stabilkan Harga Ayam Hidup

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian mendorong industri pakan dan para pelaku usaha rantai pasok perunggasan untuk berkontribusi dalam menyerap ayam hidup (livebird) dari peternak rakyat. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan usaha peternakan unggas sekaligus menstabilkan harga ayam di tingkat produsen.

Ajakan itu disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, dalam Rapat Koordinasi Dukungan Pakan terhadap Stabilisasi Harga Livebird di Jakarta, Rabu, 23 April 2025. Menurut Agung, upaya stabilisasi harga livebird membutuhkan gotong royong lintas sektor, terutama dari perusahaan pakan, pabrik pakan non-budidaya, dan pedagang bahan baku pakan.

“Kepada perusahaan pakan terintegrasi, saya minta untuk terus melakukan penyerapan ayam besar. Kepada pabrik pakan non-budidaya, saya juga meminta kontribusinya untuk menyerap livebird. Termasuk kepada para trader bahan pakan unggas, Saudara-Saudara juga kami minta ikut menyerap ayam dari peternak karena Saudara adalah bagian dari mata rantai bisnis pakan,” kata Agung.

Ia menegaskan bahwa seluruh bentuk dukungan perlu dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai wujud komitmen terhadap upaya pemerintah menjaga harga livebird tetap layak.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa pangan hewani berbasis unggas kini menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan protein. Berdasarkan data partisipasi konsumsi 2024, 94 dari 100 penduduk mengonsumsi telur ayam, dan 66 dari 100 penduduk mengonsumsi daging ayam. Sebaliknya, daging sapi hanya dikonsumsi oleh 7 dari 100 penduduk.

“Dengan variabilitas pendapatan masyarakat, protein hewani berbasis unggas ini menjadi pilihan yang lebih terjangkau,” ujar Agung.

Namun, keberlanjutan produksi unggas sangat ditentukan oleh komponen biaya pakan yang mencakup lebih dari 70 persen dari total biaya budidaya. Data tahun 2024 menunjukkan produksi pakan nasional mencapai 18,4 juta ton, dengan 97 persen di antaranya merupakan pakan unggas.

Agung mengingatkan, harga pakan yang tinggi tanpa diimbangi oleh harga jual livebird yang memadai akan melemahkan semangat peternak rakyat. “Jika peternak berhenti produksi, maka permintaan terhadap pakan juga akan menurun, dan itu merugikan semua pihak,” katanya.

Direktur Pakan, Nur Saptahidhayat, menyatakan intervensi terhadap harga livebird dan distribusi pakan hanya akan efektif jika dilakukan melalui kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Ia berharap para pelaku industri pakan menunjukkan empati terhadap nasib peternak yang merupakan mitra utama bisnis mereka.

“Kami menunggu komitmen konkret Saudara-Saudara. Ini bukan sekadar soal bisnis, tapi juga soal keberlanjutan pangan nasional,” tutup Nur Saptahidhayat.

Recent Posts

Pertamina NRE Manfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Pastikan Keandalan PLTS

MONITOR, Jakarta - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), subholding Pertamina yang fokus pada pengembangan…

8 menit yang lalu

Jelang Pemberangkatan Jemaah, Plt. Irjen Cek Kesiapan Asrama Haji di Jabar

MONITOR, Jakarta - Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) Faisal Ali Hasyim mengecek Asrama…

36 menit yang lalu

LG Keluar dari Konsorsium Baterai EV, Kemenperin: Tak Pengaruhi Target Pengurangan Emisi Karbon

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) konsisten mendukung percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk…

2 jam yang lalu

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Petani dan Pelestarian Lingkungan, Jasa Marga Group Tanam 1.500 Bibit Durian di Pati

MONITOR, Pati - Dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April 2025 dan memperkuat pemberdayaan…

2 jam yang lalu

Pembentukan Kompi Produksi, TNI dan IPB Sinergi Perkuat Kemandirian Pangan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperkuat strategi ketahanan pangan nasional, para peserta Bimbingan Teknis (Bimtek)…

3 jam yang lalu

SesmenUMKM: Tumbuhkan Wirausaha di Sukabumi Lewat Pemanfaatan Lahan Agroforestry

MONITOR, Sukabumi - Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim mengajak warga Desa Cikarae Thoyyibah, Kecamatan…

3 jam yang lalu